SINGKAWANG, AKURATNEWS.c0 – Kota Singkawang kembali semarak dengan Festival Moon Cake 2025 yang digelar pada 3-6 Oktober. Perayaan tahunan ini menghadirkan pawai lampion skala besar, puluhan hiburan, serta aneka kegiatan budaya yang menarik perhatian masyarakat maupun wisatawan.

Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, menyampaikan ajakan kepada warga untuk hadir dan meramaikan festival tersebut. Menurutnya, Moon Cake merupakan tradisi penting masyarakat Tionghoa yang selalu diperingati setiap bulan 8 tanggal 15 Imlek.

“Kami berharap seluruh masyarakat Kota Singkawang dan sekitarnya bisa hadir menyaksikan Festival Moon Cake ini, karena ini adalah tradisi masyarakat Tionghoa setiap bulan 8 tanggal 15 Imlek,” ujarnya.

Lebih lanjut, Tjhai Chui Mie menegaskan bahwa Festival Moon Cake bukan sekadar hiburan semata, tetapi juga wujud nyata dalam melestarikan tradisi dan budaya Tionghoa yang diwariskan secara turun-temurun.

Festival tahun ini terasa lebih meriah karena digelar di Vihara Tri Dharma Bumi Raya, pusat kota Singkawang, tepat di samping Rusen. Panitia juga menyiapkan sekitar 80 stand kuliner khas Singkawang yang siap memanjakan pengunjung. Selain itu, terdapat area khusus atau booth foto yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mengabadikan momen kebersamaan.

Moon Cake atau kue bulan sendiri memiliki makna khusus. Pada bulan 8 tanggal 15 dalam penanggalan Imlek, posisi bulan berada pada puncak purnama. Pada momen tersebut, masyarakat melakukan sembahyang bulan sebagai simbol rasa syukur kepada leluhur. Tradisi ini kemudian berkembang menjadi festival budaya terbuka yang dirayakan masyarakat lintas etnis.

“Festival ini bukan hanya perayaan, tetapi juga bagian dari menjaga warisan leluhur agar tetap hidup dan dikenal generasi muda, sekaligus memperkuat identitas Kota Singkawang sebagai kota penuh toleransi dan kebersamaan,” tegas Tjhai Chui Mie./Teg.

By Editor1