JAKARTA, AKURATNEWS – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyelenggarakan seminar online yakni Ngobrol Bareng Legislator dengan mengusung tema: “Aman Berdonasi di Platform Digital”. Seminar tersebut diselenggarakan pada hari Senin, 27 Maret 2023 melalui platform zoom meeting.
Dalam seminar Ngobrol Bareng Legislator ini, terdapat empat narasumber yang berkompeten pada bidangnya, yaitu H. Bachrudin Nasori yang saat ini menjabat sebagai Anggota Komisi I DPR RI. Narasumber kedua yakni Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc menjabat sebagai Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI serta mengundang H. Sabilillah Ardie, B.Sc yang merupakan Wakil Bupati Tegal serta Qohari Kholil selaku Wakil Ketua/Direktur Eksekutif NU Care LAZISNU PBNU. .
Seminar Literasi Digital ini merupakan inisiasi yang di dukung oleh Kementerian Kominfo terhadap Program Ngobrol Bareng Legislator yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, dengan memiliki beberapa tujuan, diantaranya yakni untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis.
Baca artikel lainnya: Sketsa Serba-serbi Sholat Subuh (5)
Selain itu juga untuk memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat, memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh Ditjen APTIKA, serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya.
Sesi pemaparan diawali oleh pengantar serta pembukaan yang disampaikan oleh H. Bachrudin Nasori. Dalam paparannya beliau menyampaikan bahwa Kemajuan teknologi turut beriringan dengan lahirnya beragam inisiatif, termasuk platform donasi digital. Mereka yang ingin berdonasi kepada sesama yang membutuhkan, dapat menyalurkan bantuan lewat platform digital tersebut. Hal ini dapat terlihat dari pengguna donasi digital mencapai 20% dari seluruh pengguna.
“Dengan meningkatnya masyarakat yang melakukan donasi secara digital, maka meningkatkan pula penipuan dengan mengatas namakan donasi. Maka dari itu masyarakat perlu berhati-hati dalam melakukan donasi agar tidak menjadi korban penipuan berdalih donasi online,” kata Bachrudin Ansori di Jakarta, Senin (27/3/23).
Baca artikel lainnya: Giliran Pejabat Ditjen Hubla Dicopot Gegara Istri Doyan Pamer
Lebih lanjut Bachrudin menambahkan, “Salah satu Platform digital online berdonasi yang bisa dipercaya adalah NU Care LAZISNU yang dimiliki oleh PB NU. NU Care LAZISNU PBNU bekerja sama dengan platform digital marketplace (Shopee, Bukalapak, dan situs web crowdfunding Kitabisa.com) dalam melakukan penghimpunan zakat. Pada September hingga oktober 2022 LAZISNU PBNU menyalurkan dana zakat yang telah dihimpun, ke 17 daerah perwakilan wilayah dan cabang LAZISNU di Indonesia.” tambahnya.
Pemaparan kedua oleh Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan bahwa,
“Sebagaimana yang telah diketahui bersama, dampak pandemi dan pesatnya teknologi telah mengubah cara kita beraktivitas dan bekerja. Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegaskan kita sedang menghadapi era disubsi teknologi. Untuk mengahadapi hal tersebut, kita semua harus mempercepat kerjasama kita dalam mewujudkan agenda trasnformasi digital Indonesia. Bersama-sama wujudkan cita-cita bangsa Indonesia dengan menjadikan masyarakat madani berbasis teknologi. Kemampuan yang kita miliki serta keunggulan yang terus dijaga akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat dan besar, serta menjadi unggul dalam segi sumber daya manusia,” papar Semuel.
Baca artikel lainnya: LMK Pelari Nusantara Distribusikan Royalti Digital Sekaligus Buka Puasa Bersama
Pemaparan yang ketiga disampaikan oleh H. Sabilillah Ardie, B.Sc selaku Wakil Bupati Tegal. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan bahwa pengguna internet di indonesia yaitu sebesar 210 juta pengguna, dimana masyarakat tegal memiliki generasi millenial dan generasi Z yang dapat berkesempatan berinovasi dan juga paham akan teknologi digital. Donasi digital adalah donasi yang dilakukan secara digital atau online, hal ini memudahkan para penggalangan dana untuk mencari donatur, dan donatur pun menjadi lebih mudah dalam memberikan bantuan atau donasi.
“Adapun alasan berdonasi secara online yaitu kenyamanan dimana kita tidak harus meluangkan waktu untuk perjalanan menuju lokasi dan mempermudah donasi rutin. Akan tetapi kita harus mewaspada dengan penipuan yang di lakukan di platform digital yaitu dengan cara berkomunikasi, mencurigakan akan tekanan untuk bertindak cepat, permintaan informasi pribadi sensitif, jalur pembayaran website tidak aman dan rekam jejak tidak aman,” kata Sabilillah.
Paparan terakhir disampaikan oleh Qohari Kholil selaku Wakil Ketua/ Direktur Eksekutif NU Care LAZISNU PBNU. Beliau menyampaikan bahwa Indonesia menyandang predikat sebagai negara paling dermawan di dunia (2018, 2021), berdasarkan survey dari Charities Aid Foundation (CAF) dalam World Giving Index 2022.
Baca artikel lainnya: Polemik Israel Bikin Drawing Batal, Argentina Siap Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Hal ini dilatarbelakangi juga oleh ajaran agama yang mendorong untuk memberi atau bersedekah (donasi). Selain itu, hal ini juga dipengaruhi oleh tradisi budaya bangsa Indonesia yang kental yaitu, saling membantu dan bergotong royong.
“NU Care-LAZISNU adalah rebranding dari Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) milik perkumpulan Nadhlatul Ulama (NU). NU Care- LAZISNU bertujuan membantu kesejahteraan dan kemandirian umat untuk mengangkat harkat sosial dengan mendayunakan dana zakat, infak, sedekah serta wakaf (Ziswaf),” paparnya./Ib.