JAKARTA, AKURATNEWS – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyelenggarakan seminar online dengan tema yang diangkat “Tren Pekerjaan Di Dunia Digital”. Seminar ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 1 April 2023 melalui platform zoom meeting.
Dalam seminar tersebut terdapat empat pembicara yang mumpuni pada bidangnya, yaitu Dr. H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si yang saat ini menjabat sebagai Anggota Komisi I DPR RI, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI serta mengundang Dr. Achmad Maulani selaku Pengamat Sosial Budaya serta Arfentha Sari selaku Education Teaching Staff.
Seminar ini merupakan dukungan Kominfo terhadap Program Ngobrol Bareng Legislator yang melibatkan berbagai elemen masyarakat Webinar memiliki beberapa tujuan salah satunya adalah untuk mengedukasi masyarakat agar mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana cara menyiapkan talenta digital sambut bonus demografi pada saat ini.
Baca Artikel Lainnya: Tissa Biani Berduka Ayah Tercinta Meninggal Dunia
Pemaparan diawali oleh Dr. H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si. Dalam paparannya beliau menyampaikan bahwa;
“Kaum muda kita harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya agar kita betul-betul menjadi bangsa yang merdeka dalam arti yang sesungguhnya tidak bergantung secara ekonomi, teknologi, konsumsi, kita harus menjadi bangsa produsen dan bangsa konsumen dalam semua hal yaitu ideologi, ekonomi, pasar dan semua kehidupan cara kerja kita. Saya yakin dan optimis kaum muda hari ini sangat kreatif dan inovatif. Punya keberanian dan kemauan yang tinggi dan kewajiban pemerintah menyiapkan memberi sarana dan prasarana yang memadai,” kata pria yang akrab dipanggil Cak Imin ini.
Lebih lanjuta Cak Imin menambahkan,” Dalam waktu dekat Wi-fi atau internet dengan kapasitas 5G dan seterusnya harus disiapkan dengan sungguh-sungguh oelh pemerintah dan tidak boleh ragu-ragu. Mari kita invest, keluarkan dan siapkan anggaran sebanyak-banyak nya untuk SDM teknologi termasuk infrastruktur Wi-fi dan seterusnya untuk menyiapkan warga kita menuju tantangan global yang rumit. Sebagai manusia ideologi karakter bangsa, semangat hidup dan inovasi kita insyaallah bisa mengatasi persaingan di tingkat global,” tambahnya.
Baca Artikel Lainnya: 2 Warga Negara Nigeria Dideportasi dari Bali Lantaran Tak Mau Bayar Overstay
Paparan kedua disampaikan oleh Semuel Abrijani. Dalam paparannya beliau menjelaskan bahwa,
“Kita perlu bekerja sama dalam mewujudkan dan menyukseskan transformasi digital di Indonesia. Salah satu pilar penting dalam mendukung terwujudnya transformasi digital adalah terbentuknya masyarakat digital yang mempunyai kemampuan literasi diigital yang memadai. Ngobrol Bareng Legislator merupakan hal yang paling krusial dalam menghadapi perkembangan teknologi saat ini,” jelas Semuel.
Pemaparan ketiga disampaikan oleh Pengamat Sosial Budaya, yaitu Dr. Achmad Maulani. Dalam paparannya beliau menjelaskan bahwa,
“Sebagai manusia yang punya kedaulatan diri yang melek digital, punya kemampuan membangun literasi digital dengan baik maka kita tidak boleh menjadi ‘homodigital’. Jadi, jangan sampai diperbudak oleh media digital dan pentingnya mengembangkan kecerdasan bermedia social. Kecerdasan di dalam media social. Ada 3 era yang penting ktia pahami yaitu kita berada di era yang super kecepatan yang luar biasa, era yang virtualiti memasarkan informasi, era yang terbuka networking jaringan,” papar Achmad Maulani.
Beliau menambahkan,” Itu harus dimanfaatkan betul dengan kemampuan yang selalu beradaptasi dengan perubah, melakukan inovasi dan kolaborasi juga pentingnya kita melakukan kreatifitas sesuai konteks local dan tradisi yang menjadi pijakan masing-masing kita semua. Kita tidak boleh tersedot didalam lubang hitam kebudayaan digital itu sendiri, tetapi kita harus mampu menjadi subjek yang mampu bahkan mengerahkan peradaban media itu sendiri dengan kecerdasaan media digital yang kita punya,” tambahnya.
Baca Artikel lainnya: Di Bulan Penuh Berkah Ini IKWI DKI Berbagi Takjil Bersama Polsek Cinere
Pemaparan terakhir disampaikan oleh Arfenta Sari Selaku Education Teaching Staff. Dalam Paparannya Arfentha menjelaskan bahwa,
“Ada 4 pilar literasi digital yaitu etika digital adalah sikap atau perbuatan dalam menggunakan digital, budaya digital, keamanan digital terkait dengan data pribadi atau keamanan privasi, dan keterampilan digital dalam mengakses dan mengaplikasikan. Etika digital sangat penting dalam teknologi karena dapat mengatur batasan sikap dan perilaku seseorang di media digital seperti bullying, berit apalsu (hoax), pelecehan seksual, hingga ujaran kebencian,” papar Arfenta.
Arfenta melanjutkan,” Digital platform adalah suatu fasilitas untuk menjalankan sebuah system yang dijalankan dengan program yang telah direncanakan dan dibuat dalam bentuk digital atau aplikasi. Yang terakhir posting yang penting bukan yang penting posting contohnya membatasi hal yang penting untuk di posting dan tidak untuk menjadi konsumsi public atau di keep untuk diri sendiri. Tapi kalau yang penting posting kita bisa asal posting apapun yang nantinya bisa melanggar UUD ITE yang berlaku,” lanjutnya./Ib.