JAKARTA, AKURATNEWS.co – Synchronize Fest 2025 akan digelar selama tiga hari pada 3,4, dan 5 Oktober mendatang di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta.

Merayakan edisi satu dekade, festival ini menyajikan ragam pertunjukan musik yang dibalut dalam berbagai program terkurasi, dan menyatukan musik dengan dunia seni secara luas.

Mengusung tema “Saling Silang”, Synchronize Fest 2025 akan dimeriahkan total 144 musisi yang dijaring dari berbagai genre, lintas generasi dan lintas skena. Dari skena populer sampai skena akar rumput, dari era lama hingga era terbaru.

Director of Festival Synchronize Fest, David Karto, menyampaikan bahwa tema tahun ini menjelaskan semangat penyelenggaraan festival yang telah ada sejak awal, yaitu menyoroti keberagaman musik serta sejarah musik Indonesia.

“Dan tahun ini, semangat itu diperluas dengan menggandeng kolektif seni ruangrupa, menyilangkan musik dengan seni rupa,” kata David Karto saat jumpa pers di Jakarta, (10/9/2025).

Dijelaskannya, kolaborasi dua entitas yang berangkat dari semangat inklusivitas seni ini dapat dilihat di Hall D2 JIEXPO. Di area itu ruangrupa dan demajors akan memajang karya dari puluhan kolektif di Indonesia, sembari ruang baru menikmati musik dan seni rupa.

“Dalam tubuh Synchronize, Saling-Silang bukan jargon, melainkan praktik yang hidup,” jelas David Karto.

Dari sisi musik, ratusan penampil dihadirkan, disebut menjadi representasi wajah musik Indonesia dan selingkar yang berada di sekitarnya.

Akan ada penampilan A4A Clan: WIB (Waktunya Indonesia Breakbeat), Anisa Bahar X Juwita Bahar; Avhath & Kuntari; Gledeg; Whisnu Santika X Dipha Barus, Hindia; Idgitaf Ngamen Sore-Sore; JKT48; Orkes Shaggydog; Padi Reborn; dan banyak lagi.

Di samping itu, Synchronize Fest 2025 kembali menghadirkan panggung signature mereka. Panggung OLENG yang UPUK dikurasi oleh LaMunai Records, akan menampilkan musik eksperimental dari musisi-musisi ikonik dan legendaris Indonesia, di antaranya Cul De Sac Collective, Dubyouth, Huru Hara by Preachja, dan Kasimyn, Maft Sai (Thailand).

PANGGUNG GETARRR dikurasi oleh Kobra Musik, kolektif asal Pamulang yang dikenal dekat dengan musik akar rumput, akan menampilkan musisi dari skena musik eklektik, di antaranya Asep Balon, Orkes Pensil Alis, Syarikat Idola Remaja, hingga Bujang Orgen Lampung.

Sementara GIGS STAGE dikurasi oleh Extreme Moshpit, membawa energi musik bawah tanah dengan line-up di antaranya yaitu Final Attack, Iron Voltage, MTAD, Negatifa, Peach, dan Rounder.

Di luar itu, ada sejumlah program penampilan sorotan yang dirancang khusus untuk memberi pengalaman unik dan relevan.

Di antaranya adalah program Centil Era yang akan menampilkan deret penyanyi yang sempat menjadi ikon pada masa tertentu.

Program ini akan menampilkan Astrid, Aura Kasih, Citra Scholastika, Shanty, She, Sinta dan Jojo, T2, Duo Maia, serta Naykilla (Music by Oomleo Berkaraoke).

Masih dalam program tersebut, akan ada pula Jatiwangi Art Factory; Haddad Alwi & Opick; Jakarta Movin & RAPOT Present Putar Kembali Ost. Film Indonesia; Nasida Ria & Mother Bank; Riffmeister: The Legacy of Ricky Siahaan (Amerta, Burgerkill, Komunal, Stepforward, Host: Arian13, Sammy Bramantyo, Edy Khemod, Soleh Solihun, Jill Van Diest, Fadli Aat), dan banyak lagi.

Aldila Karina, Director of Communication Synchronize Fest, menambahkan, para musisi juga menyadari pentingnya menghadirkan konsep spesial di sebuah festival.

“Jadi banyak banget spesial program justru berangkat dari inisiasi musisinya,” katanya.

Dan program spesial itu, ada Tribute To Gusti Irwan Wibowo dari Morad dan Pamungkas, The Adams yang tampil dengan Hornstar Big Band, kemudian konsep Ambon Jazz Rock gagasan Barry Likumahuwa, dan masih banyak lagi lainnya.

Selain itu, penyelenggara juga memberi perhatian pada tema “Perjalanan Waktu” dengan penampilan Stadium All-Star (Bobby Suryadi, Jacky, Zaldy Garcia) yang dibayangkan akan menjadi retrospektif kultur klab malam.

Kemudian, ada juga pertunjukan Guruh Gipsy yang bakal membawa nostalgia perjalanan awal musik Indonesia modern.

“Guruh Gipsy itu adalah album tonggak musik populer Indonesia. Penting sekali buat perkembangan musik rock Indonesia karena dia berusaha membuat musik relevan saat itu, progressive rock yang bisa digandrungi anak muda, tapi tetap memiliki narasi ke-Indonesia-an,” sambung David Tarigan, Artist & Repertoire Synchronize Fest.

Nah, untuk menyaksikan Synchronize Fest 2025, bisa membeli tiket Tiket Regular dijual mulai tanggal 1 September – 2 Oktober 2025 seharga Rp700.000 untuk 3 Day Pass dan Rp375.000 untuk Daily Pass melalui wwww.synchronizefestival.com./Eds.

By Editor1