JAKARTA, AKURATNEWS – Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk bersama Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) sudah mengantongi dua nama untuk dimajukan sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam Pilpres 2024 mendatang.
Menurut PPP (Partai Persatuan Pembangunan) kedua nama itu adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Terkait perkembangan politik ini, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno, menilai duet Ganjar Pranowo – Airlangga Hartarto lebih mudah diwujudkan apabila ada restu dari PDI Perjuangan (PDIP).
Baca Artikel Lainnya: Jawa Tengah dan Norwegia Jejaki Kerjasama Transisi Energi
Menurutnya, perjodohan ini lebih baik ketimbang menarik Ganjar keluar dari PDIP. Artinya, PDIP memilih bergabung dengan KIB.
“Persoalannya kan apa berani Ganjar keluar dari PDIP? Nah syukur-syukur PDIP merestui dan merekomendasikan Ganjar capres, jadi tidak ada kendala untuk berpasangan dengan Airlangga Hartarto,” ujar Adi Prayitno, Kamis, 16 Februari, malam.
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah ini menilai, duet Ganjar – Airlangga cukup menjanjikan. Karena dari segi politik, keduanya sama-sama orang Jokowi, berada di koalisi pemerintah, dan tidak akan ada resistensi.
Namun, Adi menegaskan, masih banyak catatan kaki dari duet pasangan ini. Misalnya, apakah Ganjar berani keluar dari PDIP jika tidak terusung sebagai capres PDIP. Kemudian, bagaimana dengan sikap PAN yang juga anggota KIB.
“Apakah akan setuju kalau Ganjar bergabung dengan Airlangga? Itu kan jadi catatan penting, karena KIB bukan hanya Golkar. Dan pada saat yang bersamaan, PAN itu terlihat mesra bersama Erick Thohir, dan sangat mungkin kalau Erick dipasangkan dengan Ganjar. Bahkan sangat mungkin nama Sandiaga Uno yang belakangan ini dikaitkan dengan PPP,” jelas Adi.
Sebelumnya, Sekertaris Jenderal (Sekjen) PPP Arwani Thomafi, menyebut KIB telah mengantongi dua nama untuk dimajukan sebagai capres dan cawapres dalam Pilpres 2024 mendatang, yakni Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto.
“Sudah (kantongi nama). Golkar punya pandangan, PAN juga punya gambaran-gambaran siapa, PPP juga ada nama-nama yang muncul dari teman-teman daerah,” ujar Arwani kepada wartawan di Kantor DPP PPP, Jakarta, Rabu, 15 Februari.
“Dari beberapa nama, ya salah duanya itu (Ganjar dan Hartarto, red), salah duanya ya,” lanjut dia.
Kendati demikian, Arwani menegaskan, PPP tidak mau terburu-buru untuk menentukan calon yang akan diusung. Menurutnya, pemilihan bakal capres dan cawapres akan dilakukan dengan penentuan yang cermat.
Baca Artikel Lainnya: Usai Teroilih, Eric Thohir Dinanti Infantino
Bahkan, kata dia, PPP telah telah melakukan penjaringan hingga ke daerah-daerah dan bersilaturahmi kepada para ulama, habaib untuk meminta masukan dan berdiskusi.
“Ada beberapa nama, tetapi memang sifatnya masih terbatas. Jadi kami nanti akan menjadwalkan satu permusyawaratan atau momentum khusus di partai kami untuk membahas itu,” jelasnya.
Terpenting, kata Arwani, nama capres dan cawapres yang akan diusung KIB pada Pilpres 2024 keluar berdasarkan kesepakatan bersama.
“Prinsipnya bukan di hari, bukan di tanggal, yang menjadi prinsip adalah kami duduk bersama, menyepakati bersama, nama cawapres nama capresnya. Bukan lalu minggu depan ya harus putus ya, bulan depan ya,” jelasnya.
“Kan sampai saat ini belum ada dari partai-partai dari koalisi yang mendeklarasikan sosok capres cawapres,” tambah Arwani./Teg