QUITO, AKURATNEWS – Sejumlah  jurnalis di Ekuador menerima paket berisi bahan peledak kecil. Salah satu paket meledak, namun beruntung tak menimbulkan korban jiwa. 

Menteri Dalam Negeri Ekuador, Juan Zapata mengaku jika pihaknya telah menangkap seorang tersangka. Namun dia tak mengklarifikasi identitas maupun motif pasti pelaku melancarkan teror, pada Selasa (21/3/2023).

“Tersangka tidak diidentifikasi agar tidak menghalangi penyelidikan yang sedang berlangsung,” katanya.

Baca Artikel Lainnya: Masih Ingat Susno Duadji Mantan Kabareskrim?, Kini Nyaleg Gabung PKB

Sebelumnya, lima paket berisi bahan peledak berbentuk USB dikirim ke sejumlah media dalam beberapa hari terakhir. Salah satu USB tersebut meledak di ruang redaksi saluran berita Ecuavisa saat disambungkan ke perangkat komputer, pada Senin (20/3/2023).

Seketika komputer hancur namun jurnalis yang dituju, Lenín Artieda selamat. Artieda memang dikenal karena liputannya tentang kejahatan dan korupsi.

Wartawan di saluran Teleamazonas, TC Television dan Radio Exa juga menerima paket serupa. Namun mereka menyerahkan ke polisi dengan aman.

“Perangkat yang ditujukan kepada target jurnalis kelima dicegat oleh layanan kurir,” kata Zapata.

Baca artikel Lainnya: Yusril Sarankan Presiden Jokowi Sebaiknya Bolehkan Acara Buka Puasa Bersama

Kejaksaan Agung mengecam kekerasan tersebut dan mengatakan sedang menyelidiki setiap tindakan terorisme terhadap jurnalis.

Kelompok advokasi jurnalisme Fundamedios menyatakan keprihatinannya atas paket-paket tersebut dan menyebutnya sebagai ancaman serius bagi keamanan wartawan.

Kelompok itu mengatakan, pada 2022, terjadi 356 serangan terhadap jurnalis dan media. Itu merupakan jumlah tertinggi sejak 2018./Agn.

By redaksi