JAKARTA, AKURATNEWS.co – Musisi yang juga anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Once Mekel kembali menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan kebangsaan.

Saat hadir di Sosialisasi Empat Pilar MPR, sebuah agenda yang menyasar generasi muda sebagai penjaga masa depan bangsa, Senin (30/6), mantan vokalis Dewa 19 ini menekankan pentingnya pemahaman terhadap empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai penyangga fundamental eksistensi Indonesia.

“Satu hal yang membanggakan saya adalah bangsa kita unik dan bisa dikatakan juga maju dalam hal konsep dan dasar kita berbangsa, pedoman kita berbangsa, dan ideologi kita dalam hal bernegara, sehingga kita bisa dipersatukan,” ucap Once.

Acara ini tak hanya dihadiri kader partai, namun juga melibatkan pelajar, mahasiswa, organisasi kepemudaan, komunitas lokal, dan pemuka masyarakat.

Di antara tamu yang hadir terdapat Wakil Camat Tanah Abang Ibu Utami, Lurah Bendungan Hilir Ibu Rida Mufridah, hingga Ketua PAC PDI Perjuangan Tanah Abang.

Anggota Komisi X DPR ini juga membagikan refleksi pribadinya selama mengunjungi berbagai wilayah di Indonesia. Ia menyebut, perjalanan itu semakin memperkuat rasa cintanya terhadap negeri ini.

“Mengelola negara sebesar Indonesia tidaklah mudah. Maka, perjuangan memberikan pendidikan bermutu bagi seluruh warga negara adalah amanat yang tak bisa ditawar,” ujarnya.

Sosialisasi ini juga menghadirkan Unro, M.Pd., Ketua Asosiasi Guru Pendidikan Pancasila se-Indonesia sebagai narasumber utama.

Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa keempat pilar tersebut bukan hanya dokumen atau slogan, tetapi nilai-nilai yang hidup dan relevan dalam kehidupan sehari-hari warga negara Indonesia.

“Pancasila adalah jati diri kita. UUD 1945 adalah aturan main kita. NKRI adalah wujud kita sebagai bangsa, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah napas kita yang merangkul keberagaman,” tegas Unro.

Semangat peserta terlihat jelas sepanjang acara. Perwakilan dari Karang Taruna, Komunitas Betawi Tanah Abang, The JakMania, Pemuda Pancasila, Taruna Merah Putih, serta siswa OSIS dan mahasiswa dari berbagai kampus turut menyuarakan pendapat mereka.

Salah satu peserta bahkan menyampaikan kegelisahan terkait menurunnya pendidikan moral di era media sosial dan mempertanyakan implementasi Empat Pilar MPR dalam sistem pendidikan nasional.

Menanggapi hal itu, Once menyoroti pentingnya membangun keseimbangan antara dunia digital dan fisik dalam kehidupan anak-anak.

Ia mengingatkan bahwa pendidikan bukan hanya soal akademik, tapi juga tentang membentuk karakter dan jiwa kebangsaan.

Wakil Camat Tanah Abang, Ibu Utami, yang mengaku bagian dari generasi milenial, turut memberikan perspektif tentang perbedaan komunikasi antargenerasi.

Ia menekankan pentingnya keterbukaan dan pemanfaatan teknologi seperti video call dan pesan instan dalam menjembatani kesenjangan komunikasi di era digital.

Dengan segala dinamika dan tantangan zaman, kegiatan sosialisasi ini menjadi bukti nyata bahwa kerja kebangsaan membutuhkan ruang-ruang dialog terbuka, bukan hanya di parlemen, tetapi juga di tengah masyarakat.

Melalui sosialisasi seperti ini, DPR bersama MPR ingin memastikan bahwa nilai-nilai dasar kebangsaan tidak sekadar menjadi wacana, tetapi ditanamkan dan dihidupi generasi muda Indonesia.

“Kami ingin anak-anak muda tidak hanya cerdas, tapi juga punya jiwa kebangsaan yang kuat dan rasa cinta tanah air yang utuh,” pungkas Once.

Acara ini ditutup dengan pesan harapan agar kegiatan serupa terus dilanjutkan, menyentuh lebih banyak lapisan masyarakat dan menyalakan semangat nasionalisme dalam format yang inklusif dan relevan bagi zaman. (NVR)

By editor2