JAKARTA, AKURATNEWS.co – Di tengah riuh rendah Liga 1 yang tak pernah benar-benar menjadi pusat perhatian dunia, tiba-tiba nama seorang bek Indonesia muncul dalam daftar yang biasanya hanya dihuni bintang-bintang kelas dunia.

Ya.. Rizky Ridho, kapten Persija Jakarta yang juga palang pintu tim nasional mendadak menjadi bahan pembicaraan global setelah gol jarak jauhnya melawan Arema FC masuk 11 nominasi Puskas Award 2025.

Namun alih-alih mendapat pujian, ia justru disambut sinisme. Dari London, situs Planet Football menuliskan kalimat pembuka yang terasa seperti tamparan: “Ya, bagus, tapi apakah ini salah satu dari 11 gol terbaik tahun ini? Benarkah?”

Mereka melanjutkan dengan nada meremehkan, seolah gol Ridho hanya ‘produk sampingan’ dari keberuntungan:

“Sebut saja kami basi, tapi kami jadi agak kebal terhadap tendangan jarak jauh yang mengecoh kiper yang terlantar. Membosankan,” tulis Planet Football.

Media asal Inggris ini bahkan menyebut,  menempatkan Ridho di urutan ke-10 dari 11 nominator merupakan sinyal bahwa gol tersebut, di mata dunia hanyalah hiasan.

Gol yang diperdebatkan itu memang lahir bukan dari skema manis ala Liga Champions, melainkan dari kepanikan serangan balik di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, 10 Maret 2025 lalu.

Persija sedang tertekan saat Arema menekan lewat umpan terobosan berbahaya. Ridho membaca arah bola, memotongnya di kotak penalti, dan langsung melepas operan pendek ke Ryo Matsumura.

Seharusnya tugas seorang bek selesai sampai di situ, tapi tidak bagi Ridho.
Ia berlari menyusuri sisi kiri, meninggalkan Arema yang belum sempat membentuk blok bertahan. Matsumura melihat ruang, mengembalikan bola ke jalur lari Ridho.

Melihat kiper Arema, Lucas Frigeri terlalu maju, Ridho melakukan sesuatu yang bahkan jarang dilakukan striker: menembak dari jarak lebih dari 30 meter. Bola melayang, sedikit berbelok, dan jatuh sempurna di dalam gawang. Stadion pecah. Arema terdiam. Persija menang.

Masuknya Ridho ke daftar nominasi membuat publik sepak bola Indonesia larut dalam euforia.

Ini bukan gol “hoki.” Ini bukan gol “biasa.” Ini adalah gol yang lahir dari keberanian, insting, dan pengamatan, kualitas yang jarang melekat pada seorang bek muda.

Voting Puskas Award yang dibuka sejak 14 November hingga 3 Desember 2025 memperlihatkan kejutan baru:
hingga Selasa (18/11), Ridho masuk tiga besar kandidat peraih Puskas Award 2025.

Ia bersaing dengan para nama besar:
Yamine Yamal, Alerrando, Alessandri Deiola, Declan Rice, Kevin Rodrigues, Santiago Montiel, Pedro de la Vega, hingga Carlos Orrienta.

Gol Ridho mungkin tidak elegan bagi sebagian orang. Mungkin tidak artistik seperti sepakan salto atau solo run panjang. Tapi gol ini punya sesuatu yang tidak dimiliki gol lain: semangat negara kecil yang menuntut untuk dilihat.

Dan jika pada akhirnya ia mengangkat trofi Puskas Award mengalahkan bintang-bintang raksasa, maka cerita ini tidak hanya milik Persija, atau Ridho, atau Liga 1.

Ceritanya menjadi penanda: Bahwa kadang, gol yang paling diremehkan lah yang paling mengguncang dunia.

Dan malam itu di Bekasi, bola yang melayang dari kaki seorang bek Indonesia ternyata tidak hanya masuk ke gawang tetapi juga menembus dinding bias sepakbola global.

Kisah ini menjadi pengingat bahwa kadang yang diremehkan justru yang paling berbahaya. Dunia mungkin mencibir, tapi jutaan pendukung memberikan suara mereka.

Dan siapa tahu, sebuah gol yang disebut “membosankan” itu justru akan diabadikan sebagai yang terbaik di dunia tahun ini.

Yuk.. kita dukung gol ‘membosankankan’ ini mendunia. Vote gol Rizky Ridho ini di situs fifa.com. (NVR)

By editor2