SAMARINDA, AKURATNEWS.co – PT Sanggar Sarana Baja (SSB), anak usaha PT ABM Investama Tbk (ABMM), kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak sumber daya manusia unggul di daerah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) andalan, Machining Development Program (MDP).
Program yang kini memasuki tahun ketiga pelaksanaannya itu berfokus pada peningkatan keterampilan masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan di bidang teknik machining.
MDP 2025 menghadirkan pelatihan intensif mulai dari dasar pengoperasian mesin bubut, machining milling manual, hingga CNC bubut dasar, sistem otomatis berbasis komputer untuk menghasilkan presisi tinggi dalam industri manufaktur modern.
Direktur SSB, Johan Budisusetija, menegaskan, program MDP bukan semata mendukung kebutuhan industri, melainkan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan untuk menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan.
“Kehadiran program ini menjadi bukti keseriusan kami dalam menciptakan bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Melalui MDP, kami ingin berperan aktif dalam meningkatkan kualitas SDM di wilayah sekitar site SSB,” ujar Johan di Samarinda, baru-baru ini.
Tahun ini, pelatihan MDP diselenggarakan 3–21 November 2025 di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda, hasil kolaborasi antara SSB dan Kementerian Ketenagakerjaan melalui BPVP Samarinda.
Sebanyak 12 peserta mengikuti pelatihan yang berasal dari empat wilayah operasional SSB, yakni Samarinda, Balikpapan, Sebamban, dan Sumbawa.
Materi pelatihan difokuskan pada penguasaan keterampilan teknis dan kesiapan kerja, mulai dari teori dasar machining, praktik pengoperasian mesin, hingga uji kompetensi bersertifikasi nasional dengan skema CNC Bubut Dasar.
Kepala BPVP Samarinda, Eka Cahyana Adi menyambut baik kolaborasi ini sebagai wujud sinergi antara dunia industri dan pemerintah dalam memperluas kesempatan kerja.
“Kami berharap para peserta dapat menunjukkan kompetensi tidak hanya dalam keterampilan teknis, tetapi juga dalam kepemimpinan. Mereka diharapkan mampu menjadi bagian dari solusi atas berbagai tantangan dunia industri,” ujarnya.
Program MDP 2025 juga mencatat kemajuan penting: keikutsertaan peserta perempuan asal Sumbawa. Langkah ini menandai upaya nyata SSB dalam mendorong kesetaraan gender di sektor teknik yang selama ini didominasi laki-laki.
“Kami membuka kesempatan seluas-luasnya tanpa memandang gender atau latar belakang. Keberagaman dan inklusivitas adalah bagian dari DNA kami sebagai bagian dari ABM Group,” tambah Johan Budisusetija.
Usai pelatihan, peserta akan menjalani On the Job Training (OJT) di unit operasional SSB di Samarinda, Balikpapan, Sebamban, dan Sumbawa mulai akhir November 2025 hingga Januari 2026. Fase ini memberikan pengalaman kerja langsung agar peserta mampu menerapkan keterampilan yang diperoleh di lingkungan industri sesungguhnya.
Presiden Direktur ABM Group, Achmad Ananda Djajanegara, mengapresiasi keberlanjutan MDP sebagai langkah nyata perusahaan dalam menyiapkan generasi penerus industri yang kompeten dan berdaya saing.
“Kami ingin MDP bukan hanya sarana transfer ilmu, tetapi juga wadah pembentukan talenta unggul yang siap bersaing di dunia kerja,” ujarnya.
Sejak pertama kali digelar pada 2023, MDP telah memberikan dampak signifikan. Berdasarkan data SSB, sekitar 83,5 persen lulusan program berhasil bekerja di SSB, sementara sisanya memilih jalur karier lain, seperti menjadi PNS, membuka usaha bengkel mandiri, atau bergabung di perusahaan lain.
Melalui MDP, ABM Group mempertegas pandangannya bahwa pendidikan dan pelatihan vokasi adalah investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bisnis. Program ini bukan hanya bentuk tanggung jawab sosial, melainkan strategi nyata untuk menciptakan fondasi ekonomi yang kuat di daerah operasi perusahaan.
Dengan pendekatan tersebut, SSB dan ABM Group ingin menunjukkan bahwa keberhasilan bisnis tidak hanya diukur dari kinerja finansial, tetapi juga dari kontribusi dalam memberdayakan masyarakat dan mencerdaskan bangsa. (NVR)
