JAKARTA, AKURATNEWS – Sepakbola bukan hanya olahraga bagi orang dewasa saja. Anak usia Sekolah Dasar (usia dini/grassroots) pun suka bermain sepakbola, bahkan tak sedikit yang ingin menjadi pemain profesional di masa depan.
Hal ini terlihat dari terus bermunculan tim sepakbola di Sekolah Dasar dan menjamurnya Sekolah Sepak Bola (SSB), khususnya di Jabodetabek.
Hal inilah yang mendorong Grassroots menyelenggarakan GO.AT CUP GRASSROOTS FOOTBALL TOURNAMENT 2023. Acara ini akan diadakan pada 27-28 Mei 2023 di KingKong Arena, Cijantung, Jakarta Timur.
“Mungkin di Jabodetabek ini sudah banyak kompetisi sepakbola untuk anak-anak SD. Namun, di sini kami ingin membuat sebuah kompetisi yang menyenangkan dan adil untuk anak-anak. Adil maksudnya, semua anak harus mendapatkan waktu bermain yang sama, dan kami tak hanya memberikan penghargaan untuk pemain terbaik dalam kompetisi, tapi juga pemain terbaik dalam setiap tim, agar mereka lebih diapresiasi,” ujar Chief Grassroots Football Tournament, Ganda Hartadi di Jakarta, baru-baru ini.
Lanjutnya, Grassroots Footbal Tournament juga sebagai kompetisi sepakbola pertama yang menerapkan prinsip dasar GO.AT ‘GOOD ATTITUDE’ (perilaku yang baik).
“Bahkan mungkin ini kompetisi sepakbola SD pertama yang juga memberikan apresiasi bagi para pelatih. Akan ada ‘Best Coach’ dan mendapatkan Lisensi Pelatih Grade D. Kompetisi ini nantinya akan live streaming di channel Youtube GOAT CUP agar saudara-saudara dan teman-teman sekolah mereka juga bisa ikut nonton di rumah,” imbuh Ganda.
Ditambahkannya, ia melihat banyaknya kekeliruan dalam perkembangan sepakbola anak usia dini, sehingga bisa berdampak buruk terhadap mental atau psikologis anak-anak. Tekanan ini dapat meninggalkan trauma pada anak-anak yang menyebabkan seorang anak bisa menguburkan niatnya menjadi pemain sepakbola.
“Yang saya lihat di lapangan, banyak sekali tekanan-tekanan dari pelatih, orang tua maupun beberapa pihak sekolah yang membebankan anak-anak untuk selalu mengejar kemenangan dalam setiap pertandingan dengan segala cara. Padahal harusnya, bermain adalah alat yang terbaik untuk belajar. Yang lebih penting, anak-anak harus bergembira. Elemen yang sangat penting dari grassroots football adalah hubungan sosial, semangat tim dan bergembira. Kita harus benar-benar memastikan anak-anak bermain sepak bola dengan alasan yang benar, yaitu untuk bersenang-senang, untuk berolahraga, belajar, bersosialisasi, berteman, dan membuat kenangan bersama,” ujarnya lagi.
Perkembangan karakter, mental dan psikologis anak-anak dipandangnya jauh lebih penting dari pada kemenangan sesaat yang hanya memuaskan ego orang dewasa.
“Harus diingat, mereka (anak-anak) bukan miniatur orang dewasa. Yang perlu kita lakukan adalah memberikan wadah untuk anak dapat berkembang melalui jalur sepakbola,” ucap Ganda lagi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan jika GOAT adalah julukan yang biasa disematkan untuk pemain bola terbaik dunia yang memiliki kepanjangan Greatest Of All Time. Namun pihaknya ingin memberikan arti yang berbeda. GO.AT adalah singkatan dari GOOD ATTITUDE (perilaku baik), yang akan menjadi pedoman kita untuk melakukan sesuatu yang bertujuan untuk menciptakan tren positif perkembangan sepakbola grassroots di Indonesia.
“Kami sebenarnya berkeinginan memiliki Sekolah Sepakbola sendiri yang menjunjung perilaku good attitude, bukan hanya dari peserta, tetapi juga dari pendampingan orang tua. SSB yang ingin kami bangun nanti adalah SSB program latihan yang terstruktur dan fokus pada perkembangan bakat, mental dan attitude anak. Memiliki suasana yang menyenangkan, juga management dan data statistik anak yang baik dan benar,” ujarnya lagi.
SSB ini nantinya akan emiliki rapot tahunan dengan data progres anak yang kredibel dan akurat serta lengkap. Fasilitas latihan yang baik seperti alat gym, ball launcher, dan lainnya. Ada fisio terapi anak dan ada cek gizi setiap sebulan sekali. Gathering bersama parent rutin tiap triwulan.
Lalu ada sesi pembahasan teori sepak bola di dalam kelas, di mana anak-anak akan di ajak menganalisa permainan mereka saat bertanding, dan sebagai evaluasi untuk masing-masing anak. Selain itu, akan ada keikutsertaan dalam turnament sebagai ajang ujian praktek, yang bertujuan mengasah skill dan hasil latihan anak-anak.
“Jadi, mengejar kemenangan atau menuntut anak-anak untuk menjadi juara bukan tujuan utama. Nantinya, hasil statistik setiap pertandingan dalam turnamen akan masuk menjadi nilai di rapot tahunan anak-anak. Selain itu, ada latihan di luar lapangan (field trip) agar anak-anak bisa bersenang-senang dan semakin solid,” jelas Ganda.
Untuk ajang GO.AT CUP sendiri, sudah ada 13 tim yang mendaftar, yakni:
- Mi Umdatur Rashiekin A
- Mi Umdatur Rashiekin B
- SDI Al Azhar 46 Depok
- SDN Cijantung 05 Pg
- Cikal Lebak bulus
- SDN Bojonggede 4 A
- SDN Bojonggede 4 B
- Ar-Rahman Islamic School
- Al-Syukro Universal A
- Al-Syukro Universal B
- SDN Petukangan Selatan 05
- SDN Rambutan 03
- SDN Kencana 3
- jakarta islamic school
- Al-Islah
- SDN Pasar Baru 03 Jakpus
“Sebenarnya sudah banyak sekolah yang mau ikutan, tapi belum resmi daftar. Target kita 32 sekolah pesertanya,” jelas Ganda lagi.
Pertandingannya sendiri akan memakai sistem round robin atau setengah kompetisi. Tiap grup terdiri dari delapan tim, yang akan dibagi menjadi 4 grup. Waktu main 1×20 menit, dengan pembagian waktu bermain yang sama.
Peringkat pertama dari masing-masing grup akan bertanding ke Semi Final CUP. Peringkat kedua masing-masing grup akan bertanding ke Semi Final PLATE.
Terakhir, Ganda berharap, kompetisi ini akan menjadi ajang yang menyenangkan bagi para peserta dan juga memotivasi mereka untuk terus berlatih dan meningkatkan kemampuan mereka dalam bermain sepakbola dengan baik dan tentu saja, juga dengan bersenang-senang. (NVR)