JAKARTA, AKURATNEWS – Di awal Ramadhan tahun ini, film ‘Iblis Dalam Darah’ siap tayang di seluruh bioskop Indonesia. Tepat di 16 Maret nanti, film horor religi yang terinspirasi kisah yang diriwayatkan HR. Imam Buchari tentang iblis yang bisa merasuki manusia melalui darah berupaya menjadi ‘teman’ puasa.
Kisah film ini bercerita tentang Haruni. Ia selama 23 tahun tubuhnya dirasuki iblis. Dirinya kerap merasakan seperti ada yang menyerang dan menggerakan dari dalam. Selain kesakitan, Haruni juga cenderung menyakiti dirinya sendiri.
Seorang dokter muda ahli mata dan religius bernama Ahmad mendengar cerita mengerikan ini dari orang tua Haruni. Adik Haruni bernama Hanum sedang menjalani pengobatan mata dengan dokter Ahmad. Ahmad mulai melakukan pengobatan pada Haruni, hingga Ahmad mempunyai kesimpulan hubungan Haruni dengan sebuah kasus orang bunuh diri.
Ahmad dengan seorang temannya polisi membantu masalah yang di hadapi Haruni, mencari data orang bunuh diri dan mengusir roh jahat itu dari tubuh Haruni. Mereka berdua melakukan investigasi dari sudut pandang yang berbeda dari masing-masing profesi mereka.
Produser film ini, Helfi Kardit menjelaskan, lokasi syuting film ini mengambil lokasi di Gunung Salak dengan setting rumah di tengah hutan yang sepi.
“Lokasi Gunung Salak untuk mewakili sebuah ekonomi bawah yang seperti merasakan terisolasi dalam kesendirian menghadapi masalah. Selain shot di sekitar perkampungan dan hutan Gunung Salak juga syuting di sungai dan goa,” ujar Helfie saat premier film ini, Kamis (9/3).
Dibintangi Michelle Joan, Ryaas Randa, Cut Ashifa Al’ar, Soraya Rasyid, dan Egi Fedly film Iblis Dalam Darah menjadi debut bagi sutradara Yannie Sukarya.
“Saya ingin menampilkan film yang dekat dengan cerita kita sehari-hari. Saking melekat tanpa kita sadari, ada iblis yang merasuk dalam darah mempengaruhi sikap kita,” ujarnya.
Ryaas Randa dipilih Yannie karena terpikat dengan suaranya yang indah saat mengaji.
“Kita sebenarnya sudah lock pemain utama, tapi saya masih ingin pemain yang benar-benar bisa ngaji dan suaranya bagus. Akhirnya ketemu Ryaas Randa ini,” paparnya.
Mendapat kesempatan bermain film, jebolan dari D’Academy ini mengaku bangga.
“Ada adegan Ruqyah yang membutuhkan lantunan ayat-ayat suci yang indah dan tegas sekali saat pengucapan. Pas awalnya diminta melakukan agak kuatir tidak bisa memenuhi ekspektasi. Alhamdulilah ternyata kekuatiran itu tidak terjadi,” kata Ryaas.
Mendapat kesempatan bermain film, jebolan dari D’Academy ini mengaku bangga.
“Ada adegan Ruqyah yang membutuhkan lantunan ayat-ayat suci yang indah dan tegas sekali saat pengucapan. Pas awalnya diminta melakukan agak kuatir tidak bisa memenuhi ekspektasi. Alhamdulilah ternyata kekuatiran itu tidak terjadi,” kata Ryaas.
Sedangkan Cut Ashifa melihat, film ini bukan film yang cuma nakut-nakutin.
“Kita diajak banyak membaca Al Quran, bukan sekedar baca tapi memahami maknanya bahwa kekuatan terbesar ya Allah. Kita meski berlindung dari Iblis dengan meminta pertolongan Allah,” jelasnya. (NVR)