JAKARTA – Timnas Indonesia butuh mencetak gol lawan Vietnam di leg kedua semifinal Piala AFF untuk bisa menjaga asa lolos partai puncak. Hasil imbang 1-1 sudah cukup mengantarkan Skuad Garuda lolos ke babak final.
Tugas yang sebenarnya cukup mudah, tapi tidak bagi Timnas Indonesia. Pasalnya, pasukan Shin Tae-yong digerogoti permasalahan finishing di depan gawang.
Permasalahan ini yang terus dikeluhkan sang pelatih sejak fase grup.
Timnas Indonesia memang mencetak 12 gol di fase grup, tapi tujuh di antaranya tercipta saat lawan sang lumbung gol, Brunei Darussalam.
Sisanya, dua gol ke gawang Kamboja dan Filipina dan satu gol ke gawang Thailand.
Bahkan saat menghadapi Vietnam pada leg pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Marc Klok dan kawan kawan gagal mencetak gol.
Sebenarnya Shin bukannya diam saja. Dia sudah berkali-kali mencoba, tapi hasilnya masih mengecewakan.
Shin sudah beberapa kali mengutak-atik lini depannya. Hampir semua pemain dicoba.
Di laga melawan Kamboja pada laga pertama fase Grup A, pelatih asal Korea itu menurunkan Muhammad Rafli sebagai striker sejak awal laga. Dia ditopang Ricky Kambuaya, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman.
Dua gol dicetak lewat Egy dan Witan meskipun ada 19 kali tembakan dengan delapan di antaranya mengarah ke sasaran.
Saat menang 7-0 lawan Brunei, Ilija Spasojevic dimainkan sejak awal sebagai ujung tombak. Dia mendapat sokongan dari Saddil Ramdani, Egy dan Dendy Sulystiawan.
Spasojevic, Egy dan Dendy ikut mencetak gol. Ramadhan Sananta yang masuk sebagai pemain pengganti, juga menyumbang gol.
Sementara ketika menjamu Thailand di SUGBK, Shin mencoba taktik baru dengan menduetkan Witan dengan Dendy di lini depan. Egy dan Yakob Sayuri dimainkan sebagai pemain sayap.
Di laga terakhir fase grup melawan Filipina, Shin memainkan Dendy Sulystiawan sebagai ujung tombak. Dia mendapat sokongan dari Marselino Ferdinan, Saddil dan Witan Sulaeman.
Dendy dan Marselino mencetak gol di laga ini dan membawa timnas menang 2-1. Padahal berdasarkan statistik ada 20 tembakan di mana tujuh di antaranya mengarah ke gawang.
Shin kembali bereksperimen dengan menempatkan Dendy Sulistyawan sebagai ujung tombak. Sementara Yakob dan Marselino bermain agak melebar di sayap.
Sayangnya dalam delapan kali tembakan, di mana dua di antaranya mengarah ke gawang, tak ada yang berhasil dikonversikan sebagai gol kemenangan.
Menarik di nanti, siapa lagi yang akan dicoba Shin untuk bisa mengakhiri permasalahan dalam hal finishing di depan gawang.
Ramadan Sananta memang belum dicoba sejak awal, tapi Shin nampaknya tak mau berjudi mengingat pentingnya leg kedua ini. Ilija Spasojevic juga layak buat dicoba.
Selain pemain, Shin bisa saja kembali bereksperimen dengan formasi pemain. Pastinya mantan pelatih timnas Korea itu bakal mempersiapkan tim terbaik demi hasil yang membanggakan.
Meski performa timnya belum begitu menyakinkan, Shin tetap yakin peluang untuk bisa melangah ke babak berikutnya. Menurutnya, performa anak asuhnya sudah semakin stabil.
“Timnas Indonesia sudah stabil dan lebih baik dari sebelumnya,” ujar Shin dalam konferensi pers jelang laga, Minggu, 8 Januari, seperti dikutip dari Antara./Ib