JAKARTA, AKURATNEWS.co – YouTuber yang juga mentalis Deddy Corbuzier jadi perhatian setelah mengunggah video di akun Instagramnya @mastercorbuzier yang menyebut seorang anak sekolah kurang bersyukur lantaran mengeluhkan rasa menu ayam pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) kurang enak.

Pernyataan Deddy di video itu disebut sejumlah pihak mengarah pada intimidasi terhadap siswa dan menuai kritik keras dari berbagai pihak.

“Ini video sebenernya buat subscribers only, tapi gua nggak kuat pengen marah-marah. Jadi masalah makan siang bergizi gratis buat anak-anak, ada satu video yang gua lihat ada anak ngomong ayamnya kurang enak. Kurang enak, kurang enak, pala elu pea, kurang enak ayamnya,” ucap Deddy dengan nada tinggi.

Ia membandingkan sikap anak tersebut dengan anaknya, Azka, yang menurutnya tidak pernah mengeluhkan makan nasi kotak saat diajak ke lokasi syuting.

Di video itu, istri Deddy, Sabrina Chairunnisa turut menanggapi dengan menyebutkan bahwa anak-anak yang mengeluh soal makanan gratis tidak memahami realitas penderitaan. Sabrina menceritakan pengalamannya di masa kecil yang hanya mampu membeli minuman untuk menahan lapar karena keterbatasan uang jajan.

Unggahan ini pun memicu kritik keras dari berbagai kalangan, termasuk anggota Dewan Pertimbangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Zubairi Djoerban. Ia menilai sikap Deddy tidak bijak.

“Bijaklah dalam berucap, apalagi pada anak. Jika dia berpendapat tentang rasa makanan, ya jangan dimaki,” ujar Zubairi di akun media sosialnya.

Mantan Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo, juga menyayangkan tindakan yang dianggap merendahkan anak-anak. Menurutnya, program Makan Bergizi Gratis didanai APBN yang berasal dari pajak rakyat, sehingga masyarakat berhak menyampaikan pendapatnya.

“Anak-anak polos itu berhak bicara otentik,” ucap Yustinus.

Politikus PDIP, Guntur Romli bahkan menyebut tindakan Deddy sebagai bentuk kekerasan verbal dan intimidasi terhadap anak.

“Ini model kekerasan pada anak, kekerasan verbal, intimidasi, pakai tabok-tabok segala. Tidak patut dilakukan oleh public figure,” ujar Guntur Romli.

“Apa ada reaksi dr Komisi Perlindungan Anak @KPAI_official?” lanjut Guntur.

Sejumlah netizen juga meminta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk turun tangan atas komentar yang dinilai mengintimidasi ini.

Sedangkan mantan Dubes Polandia, Peter F. Gontha menyoroti komentar Deddy ini tak sesuai dengan posisinya yang juga sebagai anggota TNI.

“Dedi, lu temen gue, tapi gue rasa ngga gitu juga omongnya, lu kan TNI boss, mesti jaga omongan dan mengayomi rakyat lho. Jadi gue mau tanya ama netizen, ini menurut kalian yang bener siapa..Dedi apa Neni, yang satu itu, nga tau namanya.(Galak juga dia yah), mungkin bagusnya yang Supply nasi kotak Artist jadi supplier MSG (Makan siang Gratis),” ujar Peter di akun Facebooknya.

Tak hanya para tokoh, sejumlah netizen pun ramai mengkritik keras komentar Deddy ini.

“Masalahnya ini makan siang gratis pakai duit APBN, artinya pajak kita semua. Ya wajar dong menuntut tanggung jawab dan kualitas yang baik. Kok malah gaslighting,” cuit akun @filocofee.

“Anak mau jujur kok malah diintimidasi,” cuit akun @rahma.

Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sudah angkat bicaera atas pernyataan Deddy ini. Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini menyatakan agar pemerintah tetap mengawasi dan mengevaluasi secara berkala implementasi program di lapangan.

“KPAI tetap meminta pengawasan dan harus ada evaluasi secara berkala, jadi kendala-kendala tentang MBG ini bisa segera diatasi,” kata Diyah lewat pesan singkat kepada awak media, Minggu (19/1). (NVR)

By Editor1