JAKARTA, AKURATNEWS – Selaras dengan apa yang telah ditetapkan pada Program Presidensi G20 bahwa salah satu isu prioritas adalah penciptaan arsitektur kesehatan global, maka dipandang perlu untuk dapat membangun arsitektur ini dari berbagai lini, dimana salah satunya adalah lini teknologi informasi yang dapat mendukung terciptanya kemandirian kesehatan bagi bangsa Indonesia.

Pemerintah dan pihak-pihak terkait perlu mendapatkan akses informasi mengenai tingkat kesehatan masyarakat dengan cepat dan akurat. Informasi ini dapat digunakan untuk menilai sejauh mana pemerintah dapat meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sebagai wujud dari pembangunan kemandirian kesehatan.

Untuk membantu kebutuhan ini, tim riset dari School of Computer Science Universitas Bina Nusantara yang diketuai oleh Dr. Derwin Suhartono, telah membangun sebuah sistem cerdas yang dapat membantu para pemangku kepentingan terkait sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan.

Pada hari ini sistem cerdas tersebut yang dinamakan SMAPHA: Sistem Cerdas Pemetaan Tingkat Kesehatan Masyarakat berbasis Artificial Intelligence secara resmi diluncurkan. Acara peluncuran secara resmi dibuka oleh Prof. Dr. Tirta Nugraha Mursitama, Ph.D. (Wakil Rektor Bidang Riset dan Teknologi, Universitas Bina Nusantara), Dr. Fredy Purnomo (Dekan School of Computer Science, Universitas Bina Nusantara), beserta perwakilan dari Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat : dr. H. Erizon Safari, MKK (Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administratif Jakarta Barat), Ibu Ikmal Khalqiah, dan Ibu Rizka Maftuhah.

Acara ini juga dihadiri oleh Bapak Rufianus E. Romang (CTO PT. Pharos Indonesia) dan Bapak Marjuky Chang (General Manager HR PT. Pharos Indonesia) sebagai perwakilan dari mitra yaitu PT. Pharos Indonesia.

“SMAPHA merupakan hasil dari kerjasama School of Computer Science dengan mitra industri obat-obatan yang sudah berpengalaman lebih dari 40 tahun, PT. Pharos Indonesia, serta dukungan pemerintah melalui program Matching Fund Kedaireka,” terang Dr. Derwin Suhartono, Senin 12 Desember 2022.

Lebih jauh dia menjelaskan, SMAPHA merupakan sistem cerdas pemetaan tingkat kesehatan masyarakat berbasis artificial intelligence, di mana di dalamnya menggunakan model-model pembelajaran mesin yang sudah terbukti sangat baik dalam menangani volume data yang sangat besar.

“SMAPHA dapat menunjukkan tingkat kesehatan masyarakat dalam tiap area kelurahan dimana pemetaan disajikan dalam bentuk data spasial maupun tekstual,” imbuhnya.

Pada SMAPHA dapat juga diperoleh informasi detail terkait masing-masing tujuh subsector Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) berdasarkan area kelurahannya. Selain pemetaan, SMAPHA juga dapat melakukan prediksi tingkat kesehatan masyarakat untuk sebuah area berdasarkan data indikatornya.

“Pengembangan SMAPHA selaras dengan tujuan Universitas Bina Nusantara untuk dapat menghasilkan inovasi yang dapat memberikan dampak positif dalam pemberdayaan masyarakat (empowering the society),” pungkas Dr. Derwin Suhartono.

By Editor1