JAKARTA, AKURATNEWS- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyelenggarakan seminar online dengan tema “Masyarakat Digital Yang Berbudaya Indonesia”, yang diselenggarakan pada hari Jumat, 3 Februari 2023.
Dalam seminar tersebut terdapat tiga pembicara yang mumpuni pada bidangnya, yaitu Mayjen TNI Mar. (Purn) Sturman Panjaitan, S.H yang saat ini menjabat sebagai Anggota Komisi I DPR RI. Kemudian Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. menjabat sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI Francklin CS Palemung, S.Th sekalu Ketua PGLII Karimun dan Bapak Fikri Tamau, S.IP, M.IP selaku Akademisi.
Seminar dimulai pada pukul 15.30 WIB. Sesi paparan diawali oleh sambutan dari Bapak Mayjen TNI Mar. (Purn) Sturman Panjaitan, S.H selaku Anggota Komisi I DPR RI.
Dalam paparanya ia mengatakan “Kemajuan digital ini harus dimanfaatkan seluruh masyarakat dengan melakukan kebaikan dan jangan menyalahgunakan era digital ini untuk hal-hal yang tidak baik apalagi tindak criminal. Teknologi ini harus tepat guna sehingga diperlukan kemampuan, semangat, Kerjasama oleh seluruh pihak karena potensi budaya yang Indonesia miliki sangat banyak dan berharga,” kata Sturman Panjaitan.
Baca juga: Jenan Leititia Rilis Single “20something”
Pemaparan kedua disampaikan oleh Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc menerangkan;
“Pesatnya perkembangan teknologi yang semakin maju dengan adanya panedemic covid-19 telah mendorong kita untuk berinteraksi dan melakuakan berbagai aktivitas melalui platform digital, kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegas bahwa kita berada di era percepatan trasnformasi digital,” terang Samuel.
Lebih lanjut Samuel menambahkan “KOMINFO mengemban pada Presiden Jokowidodo sebagai garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan transformasi digital bangsa Indonesia. Dalam mencapai visi dan misi tersebut kementrian KOMINFO berperan sebagai regulator, fasilitatir, eksalator di bidang digital diindonesia. Dalam rangka menjalankan salah satu mandat tersebut terkait pengembangan SDM digital kementrian KOMINFO bersama gerakan nasional literasi digital, serta jejaring hadir untuk memberikan perhatian informasi digital yang menjadi kemampuan digital ditingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi yang baik masyarakat dengan pemerintah agar masyarakat tidak tertinggal dalam proses percepatan transformasi digital,” tambahnya.
Paparan materi selanjutnya disampaikan oleh yang disampaikan oleh Francklin CS Palemung, S.Th. Dalam paparanya beliau menjelaskan;
“Fenomena digital tidak bisa dipungkiri karena sudah menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Digitalisasi bukan lagi sebuah pilihan ataupun keharusan melainkan sebuah kenyataan yang harus diterima. Generasi milineal mendapat bonus hidup di masa dan zaman yang sangat maju dan berkembang dalam teknologi digital. Jumlah pengguna internet di dunia kini ada 4,66 miliar jiwa,” jelas Francklin
Francklin melanjutkan, “Pengguna internet di Indonesia di awal 2000-an barusekitar 2 juta. Mengalami peningkatan signifikan di tahun 2011 dengan jumlah pengguna hingga 43 juta. Menariknya, mayoritas dari pengguna adalah pemakai media sosialEra digitalisasi tentu memiliki dampak positif dan negative dan tentunya membawa budaya baru bagi masyarakat saat ini terutama generasi milenial. Maka budaya yang dahulu telah ada seperti gotong royong, silahturahmi, dan musyawarah jtidak boleh teregerus di era digitalisasi ini,” lanjutnya.
Paparan materi terakhir disampaikan olehFikri Tamau, S.IP, M.IP selaku Akademisi. Dalam paparanya ia menjelaskan;
“Semua orang bahkan yang ada di internet pun semuanya merupakan manusia. Jadi, jangan pernah lupa bahwa orang yang sedang membaca e-mail atau postingan adalah manusia dengan perasaan yang bisa saja terluka dan diharapkan untuk tidak mengirim komentar yang bernada menyerang. Ikuti aturan kehidupan nyata saat online, bersikap dan bertindaklah dengan selalu memperhatikan etika dan jangan terburu-buru menyimpulkan sesuatu. Ingatlah dimana berada saat sedang online, tidak semua orang mengikuti aturan yang sama.” jelas Fikri.
Baca juga: Tokoh Muda NU Bela Ojol Tolak Bayar ERP
Kemudian Fikri melanjutkan; “Jadi, diharokan selalu bersikap terbuka dan jika dibutuhkan bersikap kritis tetapi tetap konstruktif (membangun), dan bukan bersikap sebaliknya (negative). Hormatilah orang lain ketika sedang online, kirim postingan yang sesuai pada saat di gurp, jika tidak dapat menemukan grup yang sesuai dengan itu dan merasa bahwa postingan tersebut harus dikirim, yakinkan bahwa subjek dari postingan tersebut sesuai dengan isinya. Sehingga orang lain tahu bahwa postingan tersebut tidak mengganggu topik diskusi saat itu,” lanjutnya.
Setelah paparan materi dari ke tiga narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Sesi diskusi berjalan interaktif antara narasumber dan peserta. Para peserta yang bertanya juga mendapat doorprizes.
Seminar ini merupakan dukungan Kominfo terhadap Program Webinar yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Webinar tersebut memiliki beberapa tujuan di antaranya adalah untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan binis; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh APTIKA; mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya./Ib