BANJARMASIN, AKURATNEWS.co – Langit Martapura siang itu tampak cerah, tapi suasana di Lapangan Desa Indrasari terasa jauh lebih hangat.
Ribuan warga, perangkat desa, hingga tokoh masyarakat dari berbagai penjuru Kalimantan Selatan memadati lokasi sejak pagi.
Tak sekadar menunggu seremoni, mereka datang membawa semangat baru: menyatakan perang terhadap narkoba dari desa.
Di hadapan sekitar 2.000 peserta, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto berdiri tegak di panggung utama. Dengan suara lantang ia menyerukan pesan yang menggema hingga ke pelosok Banua:
“Akar masalah narkoba sudah masuk ke desa. Karena itu, pemberantasannya juga harus dimulai dari desa. Hari ini, kita nyatakan perang terhadap narkoba dari desa!”
Begitulah penegasan Yandri dalam Deklarasi Gerakan Nasional Desa Bersinar (Desa Bersih Narkoba) yang dipusatkan di Desa Indrasari, Martapura, Kabupaten Banjar, Senin (3/11).
Dalam pidatonya, Yandri menekankan bahwa perang melawan narkoba tidak bisa hanya mengandalkan aparat penegak hukum.
Desa, kata dia, harus menjadi garda terdepan yang aktif melindungi warganya dari ancaman zat berbahaya itu.
Sebagai langkah konkret, ia meminta agar setiap desa membentuk Satuan Tugas Anti-Narkoba (Satgas Desa) dengan minimal 20 anggota.
Satgas ini akan berperan dalam pencegahan, deteksi dini, hingga pelaporan kasus penyalahgunaan narkoba di lingkungannya masing-masing.
“Saya ingin Satgas Desa ini bukan hanya simbol, tapi benar-benar bekerja. Desa harus aktif melakukan sosialisasi, edukasi, dan pengawasan agar lingkungannya tetap bersih dari narkoba,” tegas Yandri.
Menurutnya, desa memiliki posisi strategis karena menjadi basis kehidupan sosial masyarakat. Ketika desa kuat, maka pertahanan sosial bangsa pun menjadi kokoh.
“Dengan penguatan peran desa, gerakan Desa Bersinar bisa menjadi model nasional dalam pemberantasan narkoba berbasis komunitas,” ujarnya optimistis.
Dukungan pun datang dari berbagai pihak. Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin dalam sambutannya menilai, inisiatif Kementerian Desa PDTT ini sejalan dengan semangat Pemprov Kalsel yang menjadikan desa sebagai pusat ketahanan sosial dan keamanan masyarakat.
“Kami menyambut baik inisiatif ini. Pemerintah provinsi siap bersinergi dengan Kemendes PDTT, aparat keamanan, dan masyarakat untuk menjadikan Kalimantan Selatan sebagai provinsi percontohan Desa Bersinar,” ujar Muhidin.
Sementara itu, Bupati Banjar H. Saidi Mansyur, yang turut mendampingi Menteri Yandri, menyebut Martapura bangga menjadi lokasi peluncuran gerakan bersejarah ini.
“Kami berharap gerakan ini tak berhenti di deklarasi. Harus ada aksi nyata di tiap-tiap desa,” katanya penuh semangat.
Usai deklarasi, Yandri membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Anggota Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) se-Kalimantan Selatan. Tujuannya jelas, memperkuat tata kelola pemerintahan desa yang transparan, akuntabel, dan partisipatif.
“BPD itu mitra strategis kepala desa. Kalau BPD kuat, desa akan maju. Maka peningkatan kapasitas mereka menjadi prioritas kami,” ujar Yandri.
Ia juga mengingatkan agar Dana Desa dikelola secara terbuka dan tepat sasaran, serta mendorong inovasi ekonomi lokal agar desa tidak hanya menjadi benteng sosial, tapi juga sumber pertumbuhan baru.
Program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) merupakan kolaborasi besar antara Kementerian Desa PDTT, Badan Narkotika Nasional (BNN), dan pemerintah daerah.
Gerakan ini tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada edukasi, pemberdayaan ekonomi, dan pembinaan masyarakat rentan, terutama di kalangan remaja dan keluarga muda.
Dengan pendekatan berbasis komunitas, Desa Bersinar diharapkan menjadi gerakan sosial yang tumbuh dari bawah, bukan instruksi dari atas.
Menutup kunjungan kerjanya, Menteri Yandri mengajak seluruh kepala desa, BPD, dan masyarakat untuk menjadikan deklarasi ini sebagai langkah awal perubahan nyata.
“Desa Bersinar bukan sekadar slogan. Ini adalah gerakan nyata untuk melahirkan generasi yang sehat, produktif, dan berakhlak. Dari desa kita jaga masa depan Indonesia,” pungkasnya disambut tepuk tangan ribuan warga.
Di tengah semarak spanduk dan teriakan “Desa Bersinar, Indonesia Gemilang!”, semangat baru itu seolah menjalar ke seluruh penjuru Banua.
Kalimantan Selatan kini bukan hanya menjadi saksi, tapi juga pelopor kebangkitan moral dan sosial bangsa dari akar rumput, dari desa, untuk Indonesia yang bersih dan berdaya. (NVR)
