SURABAYA, AKURATNEWS – Hari ini, hotel Majapahit, Surabaya menjadi saksi sejarah Deklarasi Capres dan Cawapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Seperti diketahui, Hotel yang dulunya bernama Hotel Yamato ini menjadi ikon sejarah penting di kota pahlawan.

Disampaikan Jubir Anies, Marco Kusumawijaya, pemilihan Kota Surabaya dan Hotel Majapahit sebagai lokasi deklarasi Bacapres dan Bacawapres KPP sangat tepat karena sarat sejarah panjang perjuangan bangsa.

“Deklarasi Anies-Cak Imin sudah pas di Surabaya yang kaya akan sejarah perjuangan dalam perjalanan bangsa Indonesia,” ucap Marco, Sabtu (2/9)

“Apalagi Hotel Majapahit ini kan dulu tempat insiden perobekan bendera Belanda menjadi bendera Merah Putih Indonesia, berkat keberanian arek-arek Suroboyo,” lanjutnya

Hotel Majapahit berdiri sejak 1 Juni 1910 di Jalan Tunjungan 65 Surabaya dan dibuka secara resmi tahun 1912. Peristiwa bersejarah terkait Hotel Majapahit yaitu peristiwa penyobekan bendera yang terjadi pada tanggal 19 September 1945.

Pada hari itu bendera warna biru pada bendera Kerajaan Belanda (Merah Putih Biru) di tiang bendera yang terdapat pada menara di sudut barat laut Hotel Yamato, dirobek oleh beberapa pemuda Surabaya, maka menyisakan warna merah dan putih yang merupakan bendera Republik Indonesia.

Marco berharap, pemilihan Surabaya dan Hotel Majapahit sebagai lokasi deklarasi akan membawa semangat dan pesan kepada semua terkait tujuan berdirinya negara Indonesia, seperti yang kerap disampaikan oleh Capres Anies.

“Pak Anies sering mengatakan bahwa tujuan berdirinya republik ini bukan sekedar menggulung kolonialisme,tetapi juga menggelar keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelasnya.

“Harapannya ini (menggelar keadilan dan kesejahteraan) bisa kita pegang dan ikhtiarkan bersama-sama di bawah kepemimpinan Anies-Cak Imin ke depan,” tandas jubir yang baru saja merilis buku bertajuk “Kota-kota Indonesia: Pengantar Untuk Orang Banyak” itu. (NVR)

By Editor1