JAKARTA, AKURATNEWS.co – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyuarakan dukungannya terhadap Gerakan Nasional Pengentasan Buta Aksara Al-Qur’an. Dukungan itu ia sampaikan saat membuka pelatihan 10.000 Mu’allim Al-Qur’an se-Indonesia yang digelar di Masjid At-Tin, TMII, Jakarta Timur, Kamis (10/7).

Acara ini menjadi momentum penting dalam mendorong literasi Al-Qur’an sekaligus memperluas akses pendidikan Islam yang berkualitas ke berbagai pelosok negeri. Rano Karno menyambut baik inisiatif Lembaga Pembelajaran Qiroatil Qur’an (LPQQ) yang menggelar pelatihan berskala nasional ini.

“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bangga dapat menjadi tuan rumah kegiatan yang mulia ini. Kami mendukung penuh gerakan pemberantasan buta aksara Al-Qur’an agar makin banyak masyarakat yang bisa membaca dan memahami isi Al-Qur’an,” ujar Rano dalam sambutannya.

Literasi Al-Qur’an bukan sekadar baca huruf Arab

Lebih jauh, mantan aktor senior yang kini menjabat sebagai Wagub itu menekankan pentingnya pendekatan yang menyeluruh dalam pendidikan Al-Qur’an. Menurutnya, pelatihan seperti ini tak hanya bertujuan agar peserta mampu membaca huruf Arab, tapi juga menanamkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Al-Qur’an ke dalam kehidupan sehari-hari.

“Pendidikan Al-Qur’an seharusnya membentuk karakter dan akhlak. Kita ingin nilai-nilai Qurani menjadi pedoman hidup, bukan sekadar bacaan ritual,” tambahnya.

Rano juga berharap agar pelatihan ini menjadi ruang kolaborasi antar-mu’allim dari berbagai daerah, yang dapat memperkuat jaringan dakwah serta meningkatkan metode pengajaran Al-Qur’an yang lebih inovatif dan kontekstual.

Membangun generasi Qurani Indonesia

Gerakan nasional pemberantasan buta aksara Al-Qur’an dinilai sebagai langkah strategis dalam membangun generasi Qurani yang berakhlak mulia dan cinta damai. Karena itu, Rano Karno mendorong agar kegiatan semacam ini dapat digelar secara berkelanjutan dan masif, tidak hanya di Jakarta, tapi juga di seluruh provinsi di Indonesia.

“Semoga pelatihan ini menjadi jembatan antara ilmu dan amal, dan menghasilkan mu’allim-mu’allim yang tulus, berdaya, dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” tutup Rano./Agn.

By Editor1