JAKARTA, AKURATNEWS – Merespon bencana gempa bumi di Turki dan Suriah, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melepas Tim BAZNAS Tanggap Bencana (Disaster Response Team) untuk Turki dan Suriah di kantor BAZNAS RI, Matraman, Jakarta, Jumat (10/2).
Tim BAZNAS Tanggap Bencana untuk Turki dan Suriah ini terdiri dari empat orang yang merupakan profesional di bidang penyelamatan, medis dan juga media. Yaitu Ahmad Fikri, dr. Reza Ramdhoni, Budi Margono, dan Taufiq Hidayat dan membawa bantuan senilai Rp1 miliar untuk tahap awal. Bantuan dalam bentuk berbagai kebutuhan darurat untuk para pengungsi seperti kebutuhan logistik pangan, obat-obatan, selimut, pakaian, shelter dan kebutuhan lainnya.
Baca juga: Gempa Turki-Rusia Rekayasa Manusia?
Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA., mengatakan, tim yang diberangkatkan ini merupakan tim awal atau tim advance yang bertugas mengidentifikasi kebutuhan yang tepat untuk korban bencana.
“Tim ini akan berada selama satu minggu di sana yang bertugas mempelajari apa yang sebenarnya dibutuhkan di sana, berkoordinasi dengan kedutaan dan para relawan dari belahan dunia lain, serta membentuk relawan dari mahasiswa Indonesia yang tinggal di sana,” kata Ketua BAZNAS, Prof. Dr. KH. Prof Noor Achmad, MA.
Ia berharap, bantuan masyarakat Indonesia melalui BAZNAS dapat meringankan penderitaan para korban gempa Turki dan Suriah.
Sebelumnya, dalam Rapat Koordinasi Humanitarian dan Filantropi Bantuan Kemanusiaan Bencana Gempa Turki dan Suriah di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jumat (10/2/2023), Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.S.i menyampaikan, sebagai lembaga pemerintah non struktural, BAZNAS mengikuti mekanisme pemerintah dan menjadi bagian dari koordinasi kerja sama lintas lembaga dan kementerian, dalam penyaluran bantuan ini.
Baca juga: Saat teror Pesugihan Porak Porandakan Keluarga Ini
Dalam rapat tersebut Staf Khusus Menko PMK RI, Khoirul Muttaqin juga menyampaikan pesan dari Menko PMK Muhadjir Effendy terkait kesiapan semua tim yang diberangkatkan ke Turki maupun Suriah. Khoiril menyampaikan agar tim yang berangkat ke lokasi bencana baik Turki maupun Suriah berkoordinasi dengan kedutaan besar di sana. Selain itu, tim juga harus betul-betul siap dan bisa bekerja secara mandiri.
“Kemandirian tim sangat diharapkan selama di Turki agar tidak merepotkan negara yang kita tolong, karena negara di sana sangat membutuhkan pertolongan kita,” ujar Khoirul.
Bantuan yang juga bekerjasama dengan Kitabisa ini akan terus ditambah dengan target mencapai Rp10 miliar untuk korban bencana. (NVR)