JAKARTA, AKURATNEWS – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyelenggarakan seminar online dengan tema yang diangkat Webinar: “Melestarikan Nilai Pancasila Di Ruang Digital”. Seminar ini diselenggarakan pada hari Kamis, 2 Maret 2023 melalui platform zoom meeting.

Dalam seminar tersebut terdapat empat pembicara yang mumpuni pada bidangnya, yaitu Dr. H. Jazuli Juwaini, MA yang saat ini menjabat sebagai Anggota Komisi I DPR RI. Narasumber kedua adalah Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. menjabat sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI, Letkol arm Dr. Ahmad G. Dohamid, S.Sos., M.A.P selaku Dosen Universitas Pertahanan RI, serta Dr. H. Fadlullah, M.Si selaku Dosen Universitas Sultan Ageng Tirtaya dan Sekjend FSPP Prov. Banten.

Baca Artikel Lainnya: Trik Penjualan Cepat dengan Untung Berlimpah Diangkat jadi Topik Webinar Ngobrol bareng

Seminar ini merupakan dukungan Kominfo terhadap Program Webinar yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Webinar tersebut memiliki beberapa tujuan di antaranya adalah untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan media sosial sebagai sarana untuk membangun personal branding; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh Dirjen APTIKA Kementerian Kominfo; mengedukasi tentang cara membangun personal branding melalui sosial media.

Pemaparan diawali oleh sambutan dari Dr. H. Jazuli Juwaini, MA selaku Anggota Komisi I DPR RI. Dalam paparanya, Bapak Jazuli menyampaikan bahwa,

“Cara melestarikan nilai-nilai Pancasila di ruang digital yaitu pertama Tanamkan nilai Pancasila sejak dini, kedua Hadirkan instrumen kreatif pengajaran Pancasila dan sejarah bangsa di lembaga-lembaga pendidikan, ketiga Menghadirkan keteladanan nilai Pancasila dalam keluarga dan ruang publik, keemapat Literasi digital : gerakan internet positif, internet untuk merajut persatuan dan kemajuan bangsa, dan kelima Menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka, tidak indoktrinasi, tapi memotivasi,” kata Jazuli di Jakarta, Kamis 2 Maret 2023.

Baca Artikel Lainnya: Ini 10 Klub Juara Piala FA Terbanyak

Paparan selanjutnya disampaikan oleh Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc menjabat sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI melalui tampilan video. Dalam video tersebut Bapak yang akrab dipanggil Bapak Semmy menjelaskan bahwa,

“Pesatnya perkembangan teknologi yang semakin maju dengan adanya panedemic covid-19 telah mendorong kita untuk berinteraksi dan melakuakan berbagai aktivitas melalui platform digital, kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegas bahwa kita berada di era percepatan trasnformasi digital. KOMINFO mengemban pada Presiden Joko Widodo sebagai garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan transformasi digital bangsa Indonesia,” papar Semuel.

Lebih lanjut Semuel menambahkan,” Dalam mencapai visi dan misi tersebut kementrian KOMINFO berperan sebagai regulator, fasilitatir, eksalator di bidang digital diindonesia. Dalam rangka menjalankan salah satu mandat tersebut terkait pengembangan SDM digital kementrian KOMINFO bersama gerakan nasional Literasi Digital, serta jejaring hadir untuk memberikan perhatian informasi digital yang menjadi kemampuan digital ditingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi yang baik masyarakat dengan pemerintah agar masyarakat tidak tertinggal dalam proses percepatan transformasi digital,” lanjutnya.

Baca Artikel Lainnya: Ini Deretan Bisnis Milik Luna Maya Yang Turut Mengisi Pundi-Pundi Cuannya

Pemaparan ke-3 disampaikan oleh Letkol arm Dr. Ahmad G. Dohamid, S.Sos., M.A.P selaku Dosen Universitas Pertahanan RI. Ahmad menyampaikan bahwa,

“Nilai-nilai Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Secara garis besar penerapannya dimulai seperti 1) Membina kerukunan hidup antara sesama manusia, 2) Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, warna kulit, kedudukan sosial, dan lainnya, 3) Mengembangkan sikap saling menghargai keanekaragaman budaya, 4) Selalu mengutamakan musyawarah untuk mencapai kesepakatan dalam menyelesaikan permasalahan, dan 5) Peduli dan membantu mengurangi penderitaan yang dialami orang lain”, papar Ahmad.

Paparan terakhir disampaikan oleh Dr. H. Fadlullah, M.Si selaku Dosen Universitas Sultan Ageng Tirtaya dan Sekjend FSPP Prov. Banten. Dalam paparannya Fadlullah menjelaskan mengenai aktualisasi dari masing-masing nilai Pancasila.

“Aktualisasi Pancasila sila pertama yaitu Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan atas nama Allah, sebagaimana surat Nabi Sulaiman kepada Balis sebagaimana dieritakan Al Qur’an surat an-Naml [27] ayat 30-31 dan hal ini tertulis dalam Piagam Jakarta sebagaimana dirumuskan BPUPKI sejak 22 Juni 1945 dan disahkan PPKI tanggal 18 Agustus 1945 sebagai konstitusi negara,” papar Fadlullah.

Baca Artikel Lainnya: Kemenkeu Perkuat Sinergi dengan KPK Untuk Tegakkan Pengawasan

Fadlullah melanjutkan, “Aktualisasi Pancasila sila kedua yaitu sifat adil hanya dapat dilakukan oleh individu dan sistem negara hukum yang merdeka dan sanggup menempatkan diri dalam kesadaran kolektif, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Aktualisasi Pancasila sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia didasarkan pada kesatuan watak dan tempat, yakni wawasan nusantara. Aktualisasi Pancasila sila keempat yaitu Musyawarah mufakat yang dilakukan wakil rakyat dituangkan dalam bentuk Garis-garis Besar Haluan Negara. Aktualisasi Pancasila sila kelima yaitu Kemakmuran negara dapat dilihat dari tingkat daya beli masyarakat, pendidikan yang membebaskan dan layanan kesehatan gratis yang menjagkau rakyat dan ketersediaan rumah tinggal yang sehat, hijau, dan asri,” lanjutnya.

Setelah paparan materi dari ke empat narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Para peserta yang bertanya juga mendapat doorprizes./Ib.

By redaksi