JAKARTA, AKURATNEWS – Gempa yang terjadi di Turki dan Suriah telah menyedot empati dunia, salah satunya Indonesia.

Berbagai instansi serta relawan dari Indonesia telah mengirim bantuan ke dua negara tertimpa musibah gempa tersebut, salah satunya dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).

PB IDI bersama stakeholder sebagai bagian Emergency Medical Team (EMT) Indonesia atas nama Pemerintah RI mengirimkan relawan tenaga medis untuk membantu menangani korban gempa di Turki.

Baca Artikel Lainnya: Banjir di Makassar, Kodam XIV Hasanuddin Sigap Membantu Warga

Relawan tim medis yang dikirimkan selain berasal dari Pusat Krisis Kemanusiaan PB IDI, juga dari organisasi profesi di bawah naungan PB IDI. Antara lain Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Anestesi Indonesia (PERDATIN), Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI), Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI), serta epidemiolog.

Ketua Umum PB IDI, dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT, hadir mengunjungi dan turut melepas relawan tim medis bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Sekjen Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

“Kerja sama semacam ini sangat penting untuk respons cepat jika terjadi keadaan darurat kesehatan. IDI akan selalu menjadi mitra strategis pemerintah dalam situasi apapun terutama dalam kondisi darurat, karena dalam situasi seperti ini dibutuhkan kemampuan untuk menyatukan tim medis dengan keahlian yang sangat spesifik,” kata dr. Adib, dalam siaran pers yang diterima sudutpandang.id di Jakarta, Senin (13/2/2023).

Baca Artikel Lainnya: Putri Candrawati Divonis 20 Tahun Penjara, Ini Tanggapan Ibunda Brigadir J

Relawan tim medis IDI akan bergabung bersama stakeholder sebagai bagian EMT Indonesia yang dikirimkan atas nama Pemerintah RI dan akan menyatu bersama relawan medis dari seluruh dunia. Mereka akan membantu korban gempa di Turki dan Suriah yang hingga kini (update: 12 Februari 2023) telah memakan korban sebanyak 33,181 meninggal dunia di kedua negara.

“Total terdapat 119 relawan tim medis baik dari IDI, TNI-Polri dan organisasi profesi lainnya seperti perawat, apoteker, dan lainnya, serta NGO yang berangkat bersama menuju Turki dalam satu pesawat,” terang dr. Adib.

Ia menjelaskan, Tim EMT Indonesia ini akan fokus menangani kegawatdaruratan awal korban gempa, yakni kasus-kasus yang berkaitan dengan patah tulang dan cedera lainnya.

“Kemudian penanganan kasus-kasus emergensi anak dan bayi baru lahir, ibu hamil dan baru melahirkan, serta kasus medis lainnya yang dibutuhkan. Tim Kemanusiaan juga sudah mempersiapkan rumah sakit lapangan dengan peralatan dan logistik yang dibutuhkan,” papar Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi ini./Ib

By redaksi