JAKARTA, AKURATNEWS – Sejumlah permasalahan terkait penumpukan penumpang di layanan Transjakarta mengemuka. Penumpang Transjakarta kerap menunggu sekitar 15 menit di halte dan mengakibatkan penumpukan penumpang.

Terkait hal ini, pengamat transportasi, Sigit Santoso mengungkapkan, sudah seharusnya Transjakarta memiliki database jumlah penumpang terutama di jalur gemuk.

“Atas dasar database ini, ada bis yang dialokasikan untuk ditambahkan saat jam sibuk di jalur gemuk. Time headway-nya diperhatikan. Supply pengemudi juga perlu diperhatikan,” ujar Sigit di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dikatakannya, saat ini Transjakarta sudah luar biasa, namun masih banyak peluang improvement yang bisa dilakukan sebagai solusi, seperti improvement, enhancement dan discipline implentation terhadap servis Transjakarta.

‘Termasuk dari pembenahan. Improvement, Enhancement dan discipline implentation atas kendaraan yang punya karateristik tram. Sistem ini kadang-kadang juga melibatkan teknnologi terbaru di antaranya bus tempel dan bus tempel ganda,” ujar Sigit lagi.

Pengamat transportasi, Sigit Santoso

Ia pun mencatat sejumlah akar permasalahan di Transjakarta yang harus dibenahi yakni:

  1. Umur pengemudi yang tidak lebih dari 40 atau 45 tahun
  2. Umur komponen/kondisi bus
  3. Pendingin mesin
  4. Oli mesin yang sesuai kondisi mesin/suhu di Indonesia
  5. Kehandalan skil pengemudi
  6. Sifting pengemudi untuk satu ret per rute untuk mengurangi kecelakaan.
  7. Pembenahan antrian di halte dengan perluasan halte atau pecah rute sebelum halte terakhir
  8. Model pengaturan rute
  9. Maintenance Routine tiap bulan, tiap tiga bulan, tiap enam bulan dan tiap tahun.
  10. Maintenance Time To Repair atau kecepatan menghandle trouble shooting atas bis sehingga tidak membuat kemacetan.
  11. Pemilihan bus gandeng untuk jalur gemuk
  12. Database populasi penumpang per halte keberangkatan atau tujuan dan untuk masing-masing rute koridor, sehingga diperoleh informasi jumlah penumpang di setiap halte
  13. Sistem Monitoring Operasional bus, termasuk Inventory System dan kualitas spare part
  14. Evaluasi mitra spare part guna mendapatkan Kualifikasi dan kualitas spare part terjamin.
  15. Standarisasi kualifikasi dan kualitas spare part
  16. Modifikasi mesin bus agar tidak menimbulkan overheated mesin bus
  17. Standarisasi kualifikasi dan kualitas teknisi bus dan crew bus
  18. Pengaturan jam kerja pengemudi, teknisi bengkel dan kru bus.

Ia juga menyoroti, sudah seharusnya Transjakarta melakukan upaya pemindahan generasi milenial untuk menggunakan layanan Transjakarta.

“Kuncinya dengan optimalisasi layanan via gadget seperti pembuatan aplikasi dan pembelian tiket secara online,” beber Sigit. (NVR)

By Editor2