JAKARTA, LARAS POST – Figur Presiden Republik Indonesia untuk 2024-2029 adalah yang memiliki visi menjawab tantangan pelemahan ekonomi global ke depan. Itu yang sering mengemuka.
Sebagaimana kerap disampaikan para ahli ekonomi dan geopolitik, terkait sosok pemimpin masa depan, Indonesia memerlukan figur yang mampu mengatasi berbagai permasalahan ekonomi dan ancaman krisis global.
Dalam konteks itu, sosok Presiden yang dihasilkan dari Pilpres 2024 mestinya adalah figur yang sangat menguasai persoalan ekonomi dan dunia secara umum. Di antaranya, bagaimana Indonesia akan dihadapkan pada tantangan pelemahan ekonomi AS-China, dan volatilitas pasar tradisional lainnya.
Sosok tersebut juga tentunya harus memahami dan memiliki visi yang luas untuk pengembangan sumber daya ekonomi di dalam negeri. Pemimpin yang mampu melaksanakan sekaligus mengembangkan hilirisasi industri.
Baca Artikel Lainnya: Polisi Tangkap 4 Debt Collector Penarik Mobil Clara Shinta, 4 Lainnya Masih Diburu
Pelaksanaan atas hilirisasi industri yang komprehensif, tidak setengah jadi. Ini sejalan dengan tekad dari Presiden Joko Widodo, bagaimana ke depannya Indonesia mumpuni dalam memaksimalkan sumber daya alamnya. Misalnya, pemrosesan nikel hingga menjadi baterai, yang sepenuhnya bisa dilakukan di dalam negeri.
Dalam mengoptimalisasikan sumber daya alam ini, menuju proses hilirisasi yang komprehensif, mungkin saja Indonesia memerlukan dukungan global. Dalam persfektif itu, dibutuhkan sosok pemimpin yang memiliki hubungan atau relasi internasional yang luas.
Sosok tersebut juga harus memiliki visi dalam membuka jaringan perdagangan dan produk baru. Itu adalah poin plus. Memiliki jaringan internasional dengan negara mitra dagang utama dan juga pasar alternatif.
Baca Artikel Lainnya: Peringati Hari Peduli Sampah nasional, BNI Berikan Bantuan Peralatan Pos Pandai
Terkait dengan sosok yang menguasai permasalahan ekonomi dan solusi dari ancaman krisis global, tak bisa dipungkiri jika Aitlangga Hartarto berada di baris terdepan. Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini wajar jika mestinya menjadi capres yang paling diunggulkan.
Oleh karena itu, apa yang dihasilkan dari Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia XIX layak diapresiasi. Hasil dari Musra Indonesia XIX yang diselenggarakan Minggu (19/2/2023) di Kendari, Sultra, menunjukkan betapa Airlangga menjadi capres yang paling diharapkan.
Hasil Musra XIX tersebut baru diumumkan Rabu (22/2/2023) di Jakarta. Dari jajak pendapat yang dilakukan terhadap 1.574 pemilih, Airlangga mendapatkan 346 suara atau 21,98 persen sebagai calon presiden harapan rakyat versi Musra.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo menempati urutan kedua dengan perolehan 298 suara atau 18,93 persen. Di urutan ketiga, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dengan 283 suara atau 17,98 persen.
Menarik melihat nama Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang berada di urutan keempat, dengan 215 suara atau 13,67 persen. Urutan kelima, Erick Thohir, dengan 127 suara atau 8,07 persen.
Berikutnya, di posisi enam, Anies Rasyid Baswedan dengan perolehan 120 suara atau 7,62 persen. Di urutan ketujuh, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan perolehan 36 suara atau 2,29 persen.
Baca Artikel Lainnya: Ressa Helambang Berdamai dengan Cleopatra
Musra XIX mendiskusikan sejumlah kebangsaaan dan harapan program pemerintah serta dukungan terhadap tokoh-tokoh yang layak menjadi calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Musra juga menghasilkan program prioritas harapan rakyat yang bisa dijalankan oleh capres dan cawapres yang nantinya terpilih di Pilpres 2024, di mana pendidikan gratis, kenaikan upah, kesehatan gratis dan energi yang tersedia dan terjangkau secara berurutan menjadi program yang paling diharapkan./Ib