JAKARTA, AKURATNEWS.co – Setelah sukses mencuri perhatian pasar global di kuartal pertama 2025, perusahaan teknologi asal Australia MUSE Technology Pty Ltd resmi mengumumkan ekspansinya ke kawasan Asia, termasuk Indonesia.

Langkah ini menandai babak baru bagi MUSE dalam memimpin transformasi aset riil bernilai tinggi, mulai dari karya seni, perhiasan, hingga barang koleksi menjadi kelas investasi yang terukur dan transparan.

MUSE, yang dikenal sebagai platform aset mewah pertama di dunia dengan standar investasi, menargetkan kolaborasi strategis dengan dana kekayaan negara, kantor keluarga, dan lembaga keuangan terkemuka di Asia.

Perusahaan juga berencana mendirikan Center of Excellence untuk digital dan pemasaran di Indonesia, menjadikan Tanah Air sebagai pusat inovasi regional dalam revolusi aset mewah digital.

“Kami telah mencapai tonggak penting dalam perjalanan MUSE. Dengan dukungan pemasok, mitra, dan investor, kami siap melangkah ke ekspansi internasional pertama kami. Asia memiliki antusiasme alami terhadap aset riil dan semangat untuk inovasi finansial,” ujar Michelle Zhang, Pendiri dan CEO MUSE baru-baru ini.

Diluncurkan awal tahun ini, platform MUSE memanfaatkan teknologi blockchain, data intelligence, dan kecerdasan buatan (AI) untuk menghubungkan investor dengan pemasok aset mewah berkualitas investasi.

Saat peluncuran, MUSE mencatat inventaris senilai lebih dari USD 150 juta yang dikurasi dan diverifikasi secara digital.

Platform ini menawarkan empat fitur utama:

  • Digital Vault: Daftar aset investasi yang telah diverifikasi dan diotentikasi melalui blockchain.
  • Sale & Resale Engine: Sistem transaksi berstruktur yang memungkinkan likuiditas dan reinvestasi.
  • Integrated Compliance: Proses KYC dan verifikasi pemasok otomatis untuk keamanan dan kepatuhan.
  • Data & AI Powered Intelligence: Model eksklusif untuk autentikasi, analisis tren global, dan proyeksi harga aset secara real-time.

Dengan model ini, MUSE memungkinkan aset mewah menjadi instrumen investasi layaknya saham atau properti, membuka peluang baru bagi investor ritel maupun institusional.

Dalam rangka ekspansinya ke Asia, MUSE juga memperkenalkan dua inovasi global pertama:

1. MUSE Luxury Investment Index (MLII) — Indeks pertama di dunia yang menjadikan aset mewah sebagai kelas aset terukur, setara dengan saham dan real estate.

2. MUSE ETF — Dana yang diperdagangkan secara publik yang memberi eksposur terdiversifikasi terhadap aset mewah, sehingga investor dari berbagai kalangan dapat ikut serta dalam pasar bernilai tinggi ini.

Kedua inovasi tersebut menjadi langkah konkret dalam mewujudkan ekosistem keuangan baru yang menggabungkan kelangkaan, nilai budaya, dan teknologi modern dalam satu sistem investasi global.

Menurut AJ Lee, Chief Commercial Officer (CCO) dan Direktur Asia untuk MUSE, ekspansi ini bukan sekadar perluasan wilayah, tetapi bagian dari strategi pertumbuhan global yang telah disiapkan sejak awal tahun.

“Kami telah menjalin kemitraan strategis dengan sejumlah kelompok investasi besar di Asia sebelum peluncuran resmi. Ekspansi ini menjadi fondasi untuk menyelaraskan produk keuangan baru dengan kebutuhan investor Asia,” jelas AJ Lee.

“Inisiatif engagement kami akan menjadi wadah kolaborasi antara investor, mitra, dan klien untuk bersama-sama membangun infrastruktur keuangan berbasis aset riil yang berkelanjutan,” imbuhnya.

Dalam beberapa bulan mendatang, MUSE akan mulai membangun Center of Excellence di Indonesia, yang berfungsi sebagai pusat riset digital, strategi pemasaran, dan inovasi keuangan. Langkah ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia sebagai hub investasi berbasis teknologi di Asia Tenggara.

Dengan nilai pasar aset mewah global yang diperkirakan mencapai USD 20 triliun, ekspansi MUSE menempatkan Asia, khususnya Indonesia sebagai kunci dalam membentuk era baru investasi aset riil digital. (NVR)

By editor2