JAKARTA, AKURATNEWS – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyelenggarakan seminar online dengan tema yang diangkat Webinar: “Waspada Penipuan Online dengan Insentif Uang”. Seminar ini diselenggarakan pada hari Kamis, 13 Maret 2023 melalui platform zoom meeting.
Dalam seminar tersebut terdapat empat pembicara yang mumpuni pada bidangnya, yaitu H. Bachrudin Nasori yang saat ini menjabat sebagai Anggota Komisi I DPR RI. Narasumber kedua adalah Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. menjabat sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI, serta mengundang H Sabilillah Ardie, B.Sc selaku Wakil Bupati Tegal, dan Muhammad Riza Nurdin, PhD selaku Peneliti di Asia-Japan Research Institute, Ritsumeikan University.
Seminar ini merupakan dukungan Kominfo terhadap Program Webinar yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Webinar tersebut memiliki beberapa tujuan di antaranya adalah untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan binis; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh Dirjen APTIKA Kementerian Kominfo; mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya. Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.
Baca artikel lainnya: Tak Hanya ke Interpol, Band Radja Juga Minta Perlindungan ke Kedubes Malaysia di Jakarta
Pemaparan diawali oleh sambutan dari H. Bachrudin Nasori selaku Anggota Komisi I DPR RI. Dalam paparanya beliau menyampaikan;
“Kita harus hati-hati dalam berinternet dan membuat konten. Jangan asal membuat konten hanya untuk dilihat orang banyak akan tetapi konten tersebut tidak aman hingga membuat konten creator masuk penjara. Selanjutnya beliau menjelaskan beberapa contoh kasus terkait penipuan online yang dialami oleh beberapa mahasiswa di salahsatu universitas di Indonesia hingga berpuluh-puluh juta, hal ini akibat mahasiswa yang tidak berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan langsung tergiur oleh tawaran uang dengan jumlah besar. Terakhir, Beliau berpesan mari kita pelajari adanya penipuan-penipuan online saat ini agar kita terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dalam bermedia digital,” papar Bachrudin.
Paparan kedua disampaikan oleh Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc menjabat sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI melalui tampilan video. Dalam video tersebut Semuel menjelaskan bahwa;
Baca artikel lainnya: Pemilu Masih Tetap Tiap Lima Tahun
“Pesatnya perkembangan teknologi yang semakin maju dengan adanya panedemic covid-19 telah mendorong kita untuk berinteraksi dan melakuakan berbagai aktivitas melalui platform digital, kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegas bahwa kita berada di era percepatan trasnformasi digital. KOMINFO mengemban pada Presiden Joko Widodo sebagai garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan transformasi digital bangsa Indonesia. Dalam mencapai visi dan misi tersebut kementrian KOMINFO berperan sebagai regulator, fasilitatir, eksalator di bidang digital diindonesia,”papar Semuel.
Lebih lanjut Semuel menambahkan, “Dalam rangka menjalankan salah satu mandat tersebut terkait pengembangan SDM digital kementrian KOMINFO bersama gerakan nasional Literasi Digital, serta jejaring hadir untuk memberikan perhatian informasi digital yang menjadi kemampuan digital ditingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi yang baik masyarakat dengan pemerintah agar masyarakat tidak tertinggal dalam proses percepatan transformasi digital,”lanjutnya.
Pemaparan materi ke-3 disampaikan oleh H Sabilillah Ardie selaku Wakil Bupati Tegal. Dalam paparannya beliau menjelaskan;
“Terkait jenis-jenis modus penipuan online agar kita dapat menghindari kerugian khususnya terkait yang berhubungan dengan uang. Selanjutnya, Beliau menyampaikan beberapa ciri yang harus dihindari agar terhindar dari media digital salahsatunya menghindari kontak tanpa diminta. Terakhir Beliau berpesan bahwa kita harus bisa membedakan data pribadi yang dapat dibagikan secara luas dan mana yang tidak,”papar Sabilillah.
Baca Artikel lainnya: Lilis Karlina Terkejut Anaknya Terlibat Narkoba, Siap Kawal Kasusnya
Terakhir adalah paparan materi oleh Muhammad Riza Nurdin, PhD selaku Peneliti di Asia-Japan Research Institute, Ritsumeikan University. Dalam paparannya Beliau menjelaskan;
“Upaya pencegahan penipuan online, salah satunya dengan meningkatkan literasi digital. Dengan kita mempelajari betul konten yang ada maka kita akan terhindar dan memperkecil kemungkinan kita menjadi korban penipuan,”jelasnya.
Setelah paparan materi dari ke empat narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Para peserta yang bertanya juga mendapat doorprizes./Ib