JAKARTA, AKURATNEWS – Lembaga manajemen Kolektif Nasional (LMKN) menggelar rapat terbatas dengan para Ketua LMK Hak Cipta yang berlangsung di Ruang rapat LMKN, di Gedung Kompleks Kementerian Hukum dan HAM RI. Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Dalam rapat tersebut membahas tentang metode dan tata kelola pemungutan royalty, pendistribusian royalty, hingga update keanggotaan di masing-masing LMK, sebagai kelengkapan database di LMKN.

Ketua LMKN Dharma Oratmangun yang dalam rapat tersebut selain bertindak sebagai pemimpin rapat juga sekaligus bertindak sebagai moderator mengatakan,

Baca Artikel Lainnya: Diduga Jadi Bandar Narkoba, Anak Lilis Karlina Ditangkap Polisi di Purwakarta

” Dalam rapat dengan para Ketua LMK Hak Cipta kali ini kita masih akan membahasa bagaimana sistem kolekting kepada pengguna (user), sebelum Sistem Informasi Lagu dan Musik (SILM) jadi dan bisa diterapkan, maka kita tetap masih menggunakan sistem Blanket, dan ini sudah disepakati oleh semua LMK,” kata Dharma di Jakarta. Selasa (14/3/23).

Lebih lanjut Dharma menambahkan, “Untuk pengkolekan royalty digital, kita sepakat dipercayakan kepada WAMI sebagai representasi LMKN yang selama ini sudah menjalankan itu semua,” tambah Dharma.

Dalam rapat tersebut Dharma juga menyampaikan bahwa menjelang bulan Ramadhan dan lebaran ini, bagi LMK yang membutuhkan dana untuk para anggotanya bisa mengajukan advance.

Baca Artikel Lainnya: Usai Dapat Ancaman Pembunuhan, Ian Kasela Akan Temui Interpol

“Bagi LMK yang membutuhkan dana jelang Ramadhan dan Lebaran ini bisa mengajukan advance, karena advance ini sudah menjadi kesepakatan kita bersama,” tambah Dharma Lagi.

Dalam kesempatan yang sama Sandec Sahetapy yang hadir selaku Ketua LMK Pelari dihadapan para peserta rapat menyampaikan keinginannya agar Pelari mendapat prosentasi yang lebih dari apa yang didapat sekarang ini.

” Pelari ini LMK yang masih sangat muda, tetapi kita sudah membuktikan bagaimana kita berusaha untuk setransparan mungkin membagikan royalty kepada para anggotanya. Ditahun lalu kita bisa membagikan sebanyak 8 kali termasuk royalty digital dan overses, di tahun ini minimal sama, kita bisa membagikan 8 kali, sukur-sukur bisa lebih. Kalau LMK yang lain saya nggak tau,” kata Sandec.

Baca Artikel Lainnya: Irish Bella Minta Maaf ke Publik, Saat Jenguk Suaminya Ammar Zoni

Sandec juga menambahkan bahwa biaya operasional di LMK Pelari cukup besar, oleh karena itu ia mewakili seluruh anggota pelari meminta agar prosentase royalty untuk Pelari bisa ditambah.

” Kepada kakak-kakak yang lebih senior seperti KCI, WAMI, dan RAI, mohon kami bisa ditambah prosentasenya minimal 15% agar manajemen kita bisa sehat. Sedikitpun nggak ada yang dikorupsi oleh kita, semua untuk para anggota. Di Pelari pendapatan terkecil bisa terima 1 juta rupiah. tidak ada 200 atau 300 ribu,” tambah Sandec.

Sekretaris Umum Pelari Rudy Loho yang turut hadir mendampingi Ketua Umum juga turut melengkapi apa yang disampaikan oleh Ketua Sandec.

” Saya menegaskan apa yang disampaikan Ketua, agar kami prosentasenya ditambah, karena kita sedang membangun tempat atau studio agar semua anggota Pelari bisa berkarya. Sekarang jaman digital, bukan jamannya kaset lagi, oleh sebab itu anggota pelari saya dorong untuk terus berkarya, makanya saya wajibkan memiliki channel YouTube sendiri agar punya pendapatan digital. jadi tidak hanya mengandalkan royaltu reguler dari LMKN saja,” tambah Rudy.

Baca Artikel Lainnya: Indra Bekti Akhirnya Bertemu Anak Usai Berpisah dengan Aldila Jelita

Menanggapi usulan dari LMK Pelari yang disampaikan oleh Ketua Sandec Sahetapy dan Sekum Rudy Loho, Dharma mengatakan,

” Apa yang diusulkan oleh rekan kita dari Pelari akan kita tindak lanjuti dengan melakukan pembahasan dalam rapat dengan para anggota LMK lainnya. Semua bisa dimusyawarahkan, apapun yang menjadi keluhan atau uneg-uneg dari teman-teman di LMK kita bisa duduk bersama dan musyawarahkan,” tutup Dharma.

Turut hadir dan menyampaikan pendapat dalam rapat tersebut adalah Dharma Oratmangun Selaku Ketua LMKN, Tito Soemarsono Komisioner LMKN, Lisa A. Riyanto dan Baskoro perwakilan dari LMK KCI, Budi mewakili WAMI, Dadang serta Uyun mewakili RAI, dan Sandec Sahetapy , Rudy Loho, Richard Kyoto serta Irish mewakili LMK Pelari./Ib

By redaksi